Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung penuh penyelenggaraan paralayang internasional PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 yang digelar di bukit Sky Lancing Kabupaten Lombok pada Mei mendatang.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB Tribudi Prayitno menuturkan bahwa keberadaan Sky Lancing yang telah banyak dikenal mengukuhkan peran NTB sebagai lokasi yang representatif untuk pengembangan sport tourism atau wisata olahraga.
"Ini sebagai salah satu bukti bahwa NTB khususnya Lombok dan Sky Lancing telah menjadi lokasi kegiatan spot tourism. PGAWC ini kan perhelatan paralayang skala internasional yang punya gengsi di kalangan komunitas paralayang dan diikuti oleh peserta yang masuk rangking dunia. Ini kali ketiga Sky Lancing berkesempatan menjadi tuan rumah," kata Tribudi Prayitno di Mataram, Selasa.
Baca juga: Menguatkan paket wisata Mandalika Lombok menjadi destinasi global
Tribudi Prayitno yang akrab disapa Yiyit, mengaku terus memantau perkembangan olahraga semacam itu di NTB. Sebab pihak Sky Lancing berencana mencoba menjelajah kegiatan lain yang sifatnya lebih banyak peserta.
"Sky Lancing sudah tergabung dalam komunitas dan sedang menggagas acara yang peserta-nya umum. Ini sangat bagus untuk perkembangan sport tourism di NTB," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan informasi, Sky Lancing telah dilirik oleh Pengprov Federasi Aerosport Indonesia (FASI) sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 yang telah menempatkan NTB dan NTT sebagai tuan rumah bersama.
"Sky Lancing juga sudah dilirik oleh Pengprov FASI yang telah melakukan kunjungan pada bulan Februari kemarin. Informasinya di PON 2028 untuk cabang olahraga FASI yang terdiri atas enam cabang olahraga akan meminta kepada KONI agar venue-nya di NTB khususnya Sky Lancing," bebernya.
Baca juga: Turnamen Paralayang di Lombok ajang pencarian atlet berbakat
Lebih jauh, terhadap PGWAC yang akan digelar bulan Mei mendatang, pihak Pemprov NTB telah menyiapkan sejumlah skema dukungan. Mengingat, PGAWC tersebut juga masuk ke dalam satu dari 58 kalender pariwisata yang telah dirilis Pemprov NTB untuk 2025.
"Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu panitia, kami sedang memfasilitasi agar ada dukungan dari BUMD yang ada di NTB dan sudah saya sampaikan ke Pak Sekda, juga sudah membuat surat kepada sejumlah BUMD. Semoga nanti mendapat dukungan sebab ini sangat membantu daerah dalam pencitraan sebagai daerah sport tourism," jelas Mantan Pj Wali Kota Mataram itu.
Secara eksplisit, Yiyit menjelaskan bagi masyarakat yang hendak menonton PGAWC tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Hal tersebut diambil guna lebih mendekatkan olahraga paralayang ke masyarakat, khususnya di NTB. Lebih jauh, Yiyit mengaku, paralayang di Sky Lancing telah membawa banyak hal bagi pengembangan daerah, khususnya di bidang olahraga dan pariwisata.
"Memang jenis cabang olahraga ini menurut kebanyakan orang berbiaya tinggi. Tapi sebetulnya ketika ada keinginan atau kegemaran dalam menggemari hobi ini maka ada ruang yang bisa difasilitasi. Sebagai contoh teman-teman dari LANUD ZAM (Rembige) banyak sekali memfasilitasi termasuk komunitas-komunitas," bebernya.
Baca juga: Puluhan atlet mengikuti kejuaraan dunia Paralayang di Sky Lancing Lombok
Ke depan, Pemprov NTB bersama sejumlah pihak bakal berupaya lebih mendekatkan olahraga tersebut kepada masyarakat.
"Ke depan, dengan adanya kolaborasi kita harapkan semakin banyak orang yang menggemari olahraga ini. Kita sudah diskusi dengan Pengprov FASI juga dengan pegiat, akan banyak program yang akan dilakukan dalam mensosialisasikan olahraga semacam ini," katanya.
Sementara Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto menyampaikan antusiasme tinggi dari para atlet paralayang mancanegara untuk mengikuti ajang PGAWC di Sky Lancing pada Mei mendatang. Hingga awal April, tercatat sebanyak 95 atlet telah mendaftarkan diri.
95 atlet tersebut tercatat berasal dari sekitar 17 negara. Di antaranya Yang berasal dari China, Indonesia, Arab Saudi, Hong Kong, Korea Selatan, UAE, Irak, Prancis, Spanyol, Malaysia, Turki, Mongolia, Serbia, Kosovo, Taiwan, Aljazair, dan Nepal.
Roy menerangkan, saat ini pihaknya tengah fokus mempersiapkan acara akbar tersebut. Panitia sedang mempersolek lokasi acara untuk kenyamanan atlet dan penonton.
"Untuk saat ini kita sedang pelebaran area take off untuk lokasi opening dan closing ceremony. Kita ingin tahun ini agar masyarakat bisa ikut menikmati di area take off. Kalau kemarin belum memungkinkan karena luas areal terbatas," katanya.
Baca juga: Wabup mengajak peserta PGAWC 2023 Sky Lancing menginap di Lombok Tengah
Pihaknya di Sky Lancing telah membuka areal kawasan baru untuk menunjang kegiatan di lokasi tersebut. Hal itu dilakukan semata-mata guna kenyamanan.
"Kita buka lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. Insyaallah nyaman, termasuk tempat parkir," ujarnya.
Pada kegiatan kali ini, Roy mengaku mempersilakan masyarakat untuk menonton dan menikmati PGAWC. Pihak panitia telah mempersiapkan agar masyarakat dapat menonton dengan nyaman.
"Betul (gratis). Masyarakat tidak dipungut biaya masuk, fasilitas toilet kita siapkan, tanpa membayar. Jadi masyarakat kita buat nyaman. Itu semua free," katanya.
Lebih jauh, Roy mengaku, hingga saat ini, tercatat sebanyak dua atlet NTB telah mendaftarkan diri berlaga di PGAWC 2025. Pendaftaran PGAWC 2025 akan tutup pada Minggu kedua bulan Mei.
Kendati demikian, pihak panitia diberikan wild card sebanyak lima slot untuk menggunakan hak istimewa (hak prerogatif) untuk memberikan kesempatan bagi atlet (yang belum memasuki rangking dunia) untuk berlaga di PGWAC. Pihak panitia bakal memberikan slot tersebut kepada atlet asal Indonesia, khususnya NTB.
"Penyelenggaraan diberikan wild card untuk lima peserta, yang tidak lolos seleksi maka dia bisa ikut dengan wild card. Tujuan kita kan ingin mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk ikut," katanya.
Pemprov NTB dukung Paralayang Internasional di Bukit SkyLancing

Kegiatan paralayang di Bukit Sky Lancing Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). (ANTARA/Panitia PGAWC 2025).