Lombok Timur (Antara NTB) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Pending Dadih Permana, meminta Bentoel Group dan petani saling menjaga kepercayaan agar kemitraan yang sudah terjalin selama 45 tahun tetap terpelihara dengan baik.

"Kemitraan yang sudah dibangun harus benar-benar diwujudkan atas dasar kesadaran, kuncinya saling mempercayai, kemudian semuanya didasarkan pada keadilan," kata Pending Dadih Permana, pada acara panen tembakau virginia di Desa Rarang Tengak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.

Ikut dalam acara panen tersebut Presiden Komisaris Bentoel Group Hendro Martowardoyo dan sejumlah pejabat Bentoel Group, dan Sekretaris Direktur Jenderal Agro, Kementerian Perindustrian, Enny Ratnaningtyas, serta Kepala Dinas Perkebunan NTB Budi Subagio.

Menurut dia, hal yang harus diperhatikan dalam kemitraan perusahaan dengan petani tembakau adalah tata niaga yang berkeadilan.

Tata niaga yang berkeadilan dibangun di setiap level tingkatan pasar yang terjadi, tentu margin yang diperoleh disesuaikan dengan curahan tenaga dan pengorbanan yang ada pada setiap tingkatan, sehingga bisa menjadi sistem perdagangan yang berkeadilan.

Dengan usia kemitraan yang sudah dibangun selama 45 tahun, Pending meyakini hubungan antara petani tembakau di Pulau Lombok dengan Bentoel Group akan semakin meningkat.

Kekuatan kemitraan Bentoel Group dengan petani tembakau binaannya patut diapresiasi dan dicontoh oleh perusahaan rokok lainnya yang juga menjalin kemitraan dengan petani.

"Pemerintah daerah di NTB, juga harus bisa memfasilitasi kemitraan, tidak hanya di tembakau, tapi komoditas lain dengan melandaskan pola kemitraan pada rasa keadilan, kejujuran dan kebersamaan untuk kemajuan bersama," katanya.

Sementara itu, Presiden Komisaris Bentoel Group Hendro Martowardoyo, mengatakan pihaknya bermitra dengan 1.600 petani tembakau Pulau Lombok dengan luas areal tanam tembakau virginia mencapai 4.500 hektare.

Kemitraan yang sudah berlangsung selama 45 tahun atau sejak 1972, dilakukan mulai dari proses pembibitan, pemupukan, pengeringan pascapanen sampai dengan proses pembelian.

Bentoel Group juga menyediakan bahan bakar ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah, seperti cangkang sawit dan kemiri.

Ada juga program penghijauan di sekitar lahan tembakau milik petani mitra dengan tujuan untuk ketersediaan air demi kesuburan lahan tanam tembakau.

Menurut dia, berbagai program kemitraan dan pemberdayaan tersebut sangat penting dan akan terus ditingkatkan ke depannya.

"Terpeliharanya kemitraan selama puluhan tahun tidak lepas dari arahan dari Kementan dan pemerintah daerah di NTB. Tanpa arahan mungkin tidak berjalan dengan baik. Saya berharap ke depannya terus Bentoel bisa berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat," katanya. (*)

Pewarta :
Editor : Awaludin
Copyright © ANTARA 2024