Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya konektivitas melalui akses internet hasil pembangunan infrastruktur menara Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk menjangkau dan menghubungkan seluruh lapisan masyarakat dalam rangka memperkuat persatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan pengoperasian sinyal BTS 4G yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) beserta pengoperasian dan integrasi Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) di BTS Bowombaru Utara, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis.
"Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, kita juga membangun tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara ke dunia digital, termasuk dalam pembangunan BTS," ujar Jokowi melalui rilis pers.
Baca juga: Menkominfo: BTS 4G dan SATRIA-1 "tol langit" hubungkan RI
Menara BTS 4G di Kabupaten Kepulauan Talaud tersebut merupakan salah satu dari total 4.990 menara lainnya yang berhasil dibangun dan beroperasi di daerah-daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) lainnya sejak empat bulan ke belakang.
Jokowi mensyukuri pembangunan BTS 4G di Talaud yang telah selesai. Namun, Kepala Negara pun menginstruksikan jajarannya untuk segera juga menyelesaikan pembangunan BTS 4G di Tanah Papua.
"Masih ada yang tertinggal 630 lokasi yang berada di Tanah Papua. Memang di sana medannya juga sangat sulit, keamanannya juga perlu didampingi. Tadi pagi saya sudah perintahkan ke Pak Panglima TNI dan Kapolri agar pembangunan bisa segera dimulai dan didampingi dari sisi keamanannya sehingga semuanya masalah-masalah yang ada bisa kita selesaikan dengan baik," tuturnya.
Baca juga: Akademisi: Tol Langit bisa percepat capaian target 3.500 "startup"
Selain itu, Jokowi juga menyoroti pembangunan BTS yang sempat terhambat karena adanya masalah tindak pidana korupsi oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate pada proyek tersebut. Namun, Presiden menegaskan agar pembangunan BTS tetap berlanjut demi kepentingan masyarakat.
"Ini untuk kepentingan rakyat. Jangan sampai ada masalah hukum, proyeknya dihentikan. Proses hukumnya dilakukan, ini (pembangunan)-nya tidak bisa diteruskan. Sudah uangnya hilang, proyeknya nggak berjalan, rugi kanan kiri semuanya rugi," tandas Presiden.
Turut mendampingi Presiden pada kesempatan tersebut antara lain Menteri Komunikasi dan informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Bupati Kepulauan Talaud Elly Engelbert Lasut.
Baca juga: Ini tarif penggunaan jaringan Palapa Ring