Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus menggencarkan imbauan pelaksanaan Pemilu 2024 damai dengan aktif hadir di tengah masyarakat memberikan edukasi agar warga tidak memberikan berita bohong serta tidak mudah terprovokasi.
Kepala Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram Zarkasyi di Mataram, Jumat, mengatakan bahwa upaya tersebut sekaligus untuk menghindari terjadinya gesekan politik yang dapat berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan termasuk gangguan kamtibmas.
"Karena itulah, kami bersama aparat tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan hingga lingkungan aktif turun mengimbau warga untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah masing-masing agar tercipta pemilu damai," katanya.
Menurutnya, tahapan masa kampanye merupakan salah satu dari tiga tahapan dalam setiap pesta demokrasi yang dinilai tahap paling rawan, selain tahapan pemungutan suara dan penghitungan suara.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat tiga tahapan rawan tersebut, pihaknya sudah melakukan pemetaan wilayah guna memudahkan pemantauan dan pengawasan.
"Wilayah yang paling rawan tentu wilayah yang memiliki paling banyak calon legislatif sebab semakin banyak calon maka potensi gesekan antar calon dan pendukung makin besar," kata Zarkasyi.
Kendati demikian, lanjutnya, dari hasil evaluasi selama tahapan kampanye Pemilu 2024, Kota Mataram relatif kondusif.
"Kondisi itu salah satunya tercipta karena masyarakat Kota Mataram sudah dewasa sikapi politik. Semoga kondisi ini bisa tetap terjaga hingga pemilu berakhir," katanya.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya juga mengimbau para peserta Pemilu 2024 agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang tidak jelas yang berpotensi mengganggu kondusifitas daerah.
Baca juga: KPU sebut debat capres kedua akan digelar di Istora Senayan
Baca juga: TPD Amin optimistis meraup suara 70 persen di Banten
"Salah satunya, isu-isu perusakan alat peraga kampanye (APK), jangan ada yang saling tuduh hingga terprovokasi dan bisa berdampak pada hal-hal yang tidak baik," katanya.
Menurut wali kota, dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, kerusakan APK tidak bisa serta merta disebut atau dirusak oleh lawan politik lain.
"Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang juga bisa menjadi pemicu rusak-nya APK peserta pemilu," katanya.
Kepala Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram Zarkasyi di Mataram, Jumat, mengatakan bahwa upaya tersebut sekaligus untuk menghindari terjadinya gesekan politik yang dapat berdampak pada hal-hal yang tidak diinginkan termasuk gangguan kamtibmas.
"Karena itulah, kami bersama aparat tingkat kecamatan, kelurahan, bahkan hingga lingkungan aktif turun mengimbau warga untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah masing-masing agar tercipta pemilu damai," katanya.
Menurutnya, tahapan masa kampanye merupakan salah satu dari tiga tahapan dalam setiap pesta demokrasi yang dinilai tahap paling rawan, selain tahapan pemungutan suara dan penghitungan suara.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat tiga tahapan rawan tersebut, pihaknya sudah melakukan pemetaan wilayah guna memudahkan pemantauan dan pengawasan.
"Wilayah yang paling rawan tentu wilayah yang memiliki paling banyak calon legislatif sebab semakin banyak calon maka potensi gesekan antar calon dan pendukung makin besar," kata Zarkasyi.
Kendati demikian, lanjutnya, dari hasil evaluasi selama tahapan kampanye Pemilu 2024, Kota Mataram relatif kondusif.
"Kondisi itu salah satunya tercipta karena masyarakat Kota Mataram sudah dewasa sikapi politik. Semoga kondisi ini bisa tetap terjaga hingga pemilu berakhir," katanya.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana sebelumnya juga mengimbau para peserta Pemilu 2024 agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang tidak jelas yang berpotensi mengganggu kondusifitas daerah.
Baca juga: KPU sebut debat capres kedua akan digelar di Istora Senayan
Baca juga: TPD Amin optimistis meraup suara 70 persen di Banten
"Salah satunya, isu-isu perusakan alat peraga kampanye (APK), jangan ada yang saling tuduh hingga terprovokasi dan bisa berdampak pada hal-hal yang tidak baik," katanya.
Menurut wali kota, dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, kerusakan APK tidak bisa serta merta disebut atau dirusak oleh lawan politik lain.
"Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang juga bisa menjadi pemicu rusak-nya APK peserta pemilu," katanya.