Mataram (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) mengumumkan meningkatnya pemakaian listrik sejak beberapa bulan terakhir sehingga mengakibatkan berkurangnya pasokan listrik yang terjadi di sebagian wilayah di Lombok.
Meningkatnya pemakaian listrik ini dipicu oleh meningkatnya suhu akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Hal ini diperkuat dengan frekuensi penggunaan listrik yang cenderung menurun ketika terjadi hujan di malam hari.
Cuaca ekstrim ini juga berdampak terhadap penurunan suplai air Pembangkit Mikro Hidro yang tersebar di Pulau Lombok serta tidak optimalnya daya pasok PLTS akibat cuaca mendung dalam beberapa waktu terakhir.
Beban pemakaian listrik melonjak cukup tinggi, setara dengan kapasitas 1 unit PLTU eksisting.
Penggunaan energi listrik tercatat mengalami peningkatan sebesar 28 MW yang salah satunya selain dipengaruhi oleh perubahan perilaku konsumen untuk mengatasi peningkatan suhu akibat cuaca ekstrim hal ini juga dipengaruhi oleh kembalinya masyarakat dari libur Natal dan Tahun Baru 2024.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo mengatakan bahwa peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini di luar prediksi yang direncanakan meskipun telah diantisipasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menambah mesin pembangkit di bulan Januari 2024 serta optimalisasi mesin pembangkit eksisting.
"Kami berupaya bekerja keras untuk memastikan kinerja pembangkit bisa optimal, namun peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini tidak dapat dihindarkan. Kami juga mengantisipasi permasalahan ini dengan mengupayakan tambahan mesin pembangkit yang saat ini sedang dalam tahap pengiriman," ujar Sudjarwo.
Penambahan mesin ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi listrik oleh pelanggan disamping itu juga untuk mengantisipasi penurunan debit suplai air PLTMH yang tersebar di Lombok.
Keterbatasan debit suplai air mempengaruhi kinerja PLTMH yang berakibat pada menurunnya pasokan listrik yang disalurkan ke masyarakat. Terdapat penurunan pasokan daya sebesar 72,1 persen dari kapasitas maksimal yang selama ini tercatat akibat dari penurunan debit air suplai PLTMH selama cuaca ekstrim El Nino berlangsung.
"Kondisi cuaca mendung dalam beberapa hari terakhir juga memberikan dampak pada kinerja PLTS. Keterbatasan sinar matahari menghambat optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, menyebabkan penurunan pasokan daya sebesar 7,9 persen dari kapasitas maksimal yang bisa disalurkan ke masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya segera merespon situasi ini dan berkomitmen untuk mempercepat proses terpasangnya tambahan mesin pembangkit.
Sudjarwo juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat. Beliau juga memohon dukungan doa agar proses pemasangan mesin pembangkit segera selesai dan dapat mensuplai pasokan Listrik di Lombok.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap bijak menggunakan peralatan Listrik sementara tim teknis kami bekerja keras menjaga pasokan Listrik tetap andal. Terima kasih atas pengertian dan dukungan seluruh pihak," ucap Sudjarwo.
Baca juga: PLN mendukung transisi energi melalui infrastruktur kendaraan listrik
Baca juga: PLN membangun PLTS di Kepulauan Sangihe dan Sitaro
Pembaruan terkait kondisi kelistrikan akan terus diinformasikan melalui saluran resmi PLN. Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan melalui media sosial resmi PLN yaitu akun Instagram @pln.ntb , Facebook PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, atau menghubungi layanan pelanggan PLN di Contact Center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile.
Meningkatnya pemakaian listrik ini dipicu oleh meningkatnya suhu akibat cuaca ekstrim yang terjadi. Hal ini diperkuat dengan frekuensi penggunaan listrik yang cenderung menurun ketika terjadi hujan di malam hari.
Cuaca ekstrim ini juga berdampak terhadap penurunan suplai air Pembangkit Mikro Hidro yang tersebar di Pulau Lombok serta tidak optimalnya daya pasok PLTS akibat cuaca mendung dalam beberapa waktu terakhir.
Beban pemakaian listrik melonjak cukup tinggi, setara dengan kapasitas 1 unit PLTU eksisting.
Penggunaan energi listrik tercatat mengalami peningkatan sebesar 28 MW yang salah satunya selain dipengaruhi oleh perubahan perilaku konsumen untuk mengatasi peningkatan suhu akibat cuaca ekstrim hal ini juga dipengaruhi oleh kembalinya masyarakat dari libur Natal dan Tahun Baru 2024.
General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo mengatakan bahwa peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini di luar prediksi yang direncanakan meskipun telah diantisipasi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menambah mesin pembangkit di bulan Januari 2024 serta optimalisasi mesin pembangkit eksisting.
"Kami berupaya bekerja keras untuk memastikan kinerja pembangkit bisa optimal, namun peningkatan penggunaan energi Listrik di Pulau Lombok ini tidak dapat dihindarkan. Kami juga mengantisipasi permasalahan ini dengan mengupayakan tambahan mesin pembangkit yang saat ini sedang dalam tahap pengiriman," ujar Sudjarwo.
Penambahan mesin ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi listrik oleh pelanggan disamping itu juga untuk mengantisipasi penurunan debit suplai air PLTMH yang tersebar di Lombok.
Keterbatasan debit suplai air mempengaruhi kinerja PLTMH yang berakibat pada menurunnya pasokan listrik yang disalurkan ke masyarakat. Terdapat penurunan pasokan daya sebesar 72,1 persen dari kapasitas maksimal yang selama ini tercatat akibat dari penurunan debit air suplai PLTMH selama cuaca ekstrim El Nino berlangsung.
"Kondisi cuaca mendung dalam beberapa hari terakhir juga memberikan dampak pada kinerja PLTS. Keterbatasan sinar matahari menghambat optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, menyebabkan penurunan pasokan daya sebesar 7,9 persen dari kapasitas maksimal yang bisa disalurkan ke masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya segera merespon situasi ini dan berkomitmen untuk mempercepat proses terpasangnya tambahan mesin pembangkit.
Sudjarwo juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami masyarakat. Beliau juga memohon dukungan doa agar proses pemasangan mesin pembangkit segera selesai dan dapat mensuplai pasokan Listrik di Lombok.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap bijak menggunakan peralatan Listrik sementara tim teknis kami bekerja keras menjaga pasokan Listrik tetap andal. Terima kasih atas pengertian dan dukungan seluruh pihak," ucap Sudjarwo.
Baca juga: PLN mendukung transisi energi melalui infrastruktur kendaraan listrik
Baca juga: PLN membangun PLTS di Kepulauan Sangihe dan Sitaro
Pembaruan terkait kondisi kelistrikan akan terus diinformasikan melalui saluran resmi PLN. Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan melalui media sosial resmi PLN yaitu akun Instagram @pln.ntb , Facebook PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat, atau menghubungi layanan pelanggan PLN di Contact Center 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile.