Mataram (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Mohammad Rum menyatakan mendukung implementasi terpadu tiga program nasional terkait keamanan pangan sebagai upaya keamanan pangan bersama.
"Program ini untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat di Kota Bima," kata Mohammad Rum saat memimpin rapat koordinasi program prioritas nasional tentang keamanan pangan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) NTB, Rabu.
Ia menyebutkan tiga program nasional ini meliputi keamanan pangan kelurahan/desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan pengawalan keamanan pangan jajanan anak di sekolah.
"Kami terbuka mendukung program ini demi memastikan bahan pangan dipastikan aman dan sehat, agar anak-anak generasi ke depan mampu berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ia berharap kepada perangkat daerah terkait agar berkolaborasi dan mendukung serta bersinergi agar bahan pangan yang dikonsumsi dapat terdeteksi, sehat untuk dikonsumsi sehingga bisa dilakukan pencegahan dini.
Kepala BPOM NTB Yosef Dwi Irwan mengatakan dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti penting keamanan pangan, BPOM menginisiasi tiga Program Prioritas Nasional (Pro PN) keamanan pangan, yakni kelurahan/desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas dan sekolah dengan pangan jajanan anak aman.
"Selama setahun di 2024 ini di Kota Bima dilakukan intervensi dalam rangka ketersediaan pangan aman serta demi keamanan pangan yang aman," ujarnya.
Yosef mengaku dalam rangka upaya menekan prevalensi stunting, Kota Bima telah mampu menekan di angka 11 persen. Hal ini yang mendorong BPOM mengintervensi untuk menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan dan produk UMKM yang berdaya saing yang lebih ke arah pangan.
Baca juga: Polres Lombok Utara menetapkan tersangka kasus proyek sumur bor
Baca juga: Mentan targetkan produksi gabah Jabar 11 juta ton
Kegiatan ini sejalan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di mana dilakukan upaya untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas sampai ke level keluarga.
“Program keamanan pangan ini juga mendukung upaya pengentasan stunting melalui pemberdayaan komunitas remaja putri dan ibu rumah tangga," katanya.
"Program ini untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat di Kota Bima," kata Mohammad Rum saat memimpin rapat koordinasi program prioritas nasional tentang keamanan pangan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) NTB, Rabu.
Ia menyebutkan tiga program nasional ini meliputi keamanan pangan kelurahan/desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan pengawalan keamanan pangan jajanan anak di sekolah.
"Kami terbuka mendukung program ini demi memastikan bahan pangan dipastikan aman dan sehat, agar anak-anak generasi ke depan mampu berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Ia berharap kepada perangkat daerah terkait agar berkolaborasi dan mendukung serta bersinergi agar bahan pangan yang dikonsumsi dapat terdeteksi, sehat untuk dikonsumsi sehingga bisa dilakukan pencegahan dini.
Kepala BPOM NTB Yosef Dwi Irwan mengatakan dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti penting keamanan pangan, BPOM menginisiasi tiga Program Prioritas Nasional (Pro PN) keamanan pangan, yakni kelurahan/desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas dan sekolah dengan pangan jajanan anak aman.
"Selama setahun di 2024 ini di Kota Bima dilakukan intervensi dalam rangka ketersediaan pangan aman serta demi keamanan pangan yang aman," ujarnya.
Yosef mengaku dalam rangka upaya menekan prevalensi stunting, Kota Bima telah mampu menekan di angka 11 persen. Hal ini yang mendorong BPOM mengintervensi untuk menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan dan produk UMKM yang berdaya saing yang lebih ke arah pangan.
Baca juga: Polres Lombok Utara menetapkan tersangka kasus proyek sumur bor
Baca juga: Mentan targetkan produksi gabah Jabar 11 juta ton
Kegiatan ini sejalan dengan Inpres Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), di mana dilakukan upaya untuk mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan komunitas sampai ke level keluarga.
“Program keamanan pangan ini juga mendukung upaya pengentasan stunting melalui pemberdayaan komunitas remaja putri dan ibu rumah tangga," katanya.