Surabaya (ANTARA) -
PT PAL Indonesia mempersembahkan prestasi cemerlang melalui produk strategic sealift vessel (SSV) 123 meter yang menjadi pilar kekuatan Angkatan Laut Filipina dalam berbagai operasi militer dan tanggap bencana hingga tingkat Internasional.
 
Keberhasilan tersebut, tidak hanya menjadi catatan prestasi perusahaan, tetapi juga menjadi kebanggaan nasional yang diperkenalkan dalam konteks kerja sama pertahanan antarnegara.
 
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dalam keterangannya di Surabaya, Rabu, mengatakan keberhasilan SSV 123 meter ini merupakan prestasi luar biasa para insinyur Indonesia yang berkompeten.
 
"Dengan standar tinggi dalam misi humanitarian assistance, sebagai contoh misi transportasi bantuan keempatnya dalam waktu satu bulan sejak topan Odette melanda Filipina," ucapnya.
 
Dalam hal tersebut, lanjutnya, BRP Tarlac mampu mengangkut sekitar 450 ton barang bantuan gabungan serta peran regional safeguard. Maka, lanjutnya, PT PAL semakin mengukuhkan diri sebagai mitra strategis yang handal di panggung pertahanan internasional.
 
 
"Dedikasi para insinyur kita menjadi kontribusi signifikan dalam membangun keunggulan teknologi dan menjaga keamanan global," katanya.
 
Kaharuddin menjelaskan beberapa misi yang sudah dilakukan kapal SSV 123 meter tersebut, antara lain perjalanan diplomatik BRP Tarlac-601 yang melibatkan kunjungan ke Pangkalan Armada Pasifik Rusia di Vladivostok pada September-Oktober 2018.
 
"Hal ini menjelaskan kehebatan kapal tersebut tidak hanya dalam operasional militer, tetapi juga melibatkan strategi Naval Diplomacy dan menunjukkan kemampuan navigasi luar biasa melintasi perairan yang penuh tantangan," ujarnya.
 
Tidak hanya itu, lanjutnya, BRP Davao Del Sur-602 turut aktif dalam latihan militer tingkat internasional seperti RIMPAC 2018 yang diselenggarakan di Hawai, Amerika Serikat. Bahkan, Secretary of National Defense (SND) Filipina Delfin Negrillo Lorenzana memberikan apresiasi terhadap kualitas SSV 123 meter pada event pertemuan dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM).
 
Keberhasilan tersebut, sekaligus menjaga hubungan baik kedua negara, Departemen of National Defense Philippines kembali melakukan pembelian dua unit kapal perang jenis Landing Dock (LPD) serupa dengan tipe sebelumnya Tarlac Class.

Baca juga: Bandara Juanda Surabaya melayani 14 juta penumpang selama 2023
Baca juga: Rektor Unair ingatkan lima guru besar terkait tugas seorang profesor
 
"Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kontrak pada tahun 2022," tuturnya.
 
Kaharuddin menambahkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina atas kepercayaan yang diberikan kepada perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia ini.
 
"Center of excellence dari produk PAL ditunjukkan melalui kualitas, kemampuan, dan daya tahan kapal ini," kata Kaharuddin.
 
 
 
 

Pewarta : Indra Setiawan/Naufal
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024