Jakarta (ANTARA) - Anggota KPU RI August Mellaz menyebut format debat calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) sudah disusun secara optimal karena memberi kesempatan bagi masing-masing calon untuk menyampaikan gagasan-nya.

"Bagi saya begini, apa yang sudah kami susun, kami rasa sudah optimal. Untuk format, alur, segmen, termasuk waktu, tidak mengalami perubahan. Kalau ada pihak-pihak lain yang berkeberatan atau mengusulkan format lain silakan dilakukan, tapi KPU posisinya di situ," ujar Mellaz saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, format debat yang telah dilakukan sebanyak tiga kali itu disusun bersama dengan tim pasangan calon, sehingga telah mengakomodasi usulan dari masing-masing tim. Ia justru mempertanyakan kritik yang ditujukan kepada KPU terkait format debat yang dinilai kurang substantif.

"Yang harus ditanyakan begini, apa yang kurang substantif dari debat ini? Format debat itu bagian dari format yang kita susun bersama-sama antara KPU dan tim pasangan calon; dan jangan salah, format itu justru banyak juga mengakomodasi usulan dari tim pasangan calon," katanya.

Namun begitu, KPU senantiasa mengadakan evaluasi pasca-pelaksanaan debat. Hari ini, Rabu, KPU menggelar rapat evaluasi debat ketiga dengan tim kampanye pasangan calon Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Mellaz menyebut rapat tersebut membahas sejumlah masalah yang ditemukan saat debat ketiga, seperti tata tertib pasangan calon serta pendukungnya, moderator tidak boleh mengalami gangguan atau kendala, termasuk juga video viral yang berisi umpatan pendukung salah satu pasangan calon dan pendukung yang mengacungkan jari saat capres rival berpidato.

"Nanti ada bagian-bagian tertentu dari catatan-catatan dari tim pasangan calon, kami akan periksa dengan dokumentasi ataupun alat verifikasi yang kami miliki, apakah, misalnya, foto, video yang kami juga punya di pelaksanaan debat itu," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan pihaknya tidak akan mengubah format debat capres-cawapres Pemilu 2024, termasuk soal pembagian segmen dan durasi debat karena hal itu sudah disepakati oleh seluruh tim sukses pasangan calon peserta pilpres.

"Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakem-nya, ya, kita ikuti. Kalau ada perubahan, pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya, kenapa polanya diubah?" kata Hasyim di Jakarta, Selasa (9/1).

Hasyim pun menegaskan pihaknya tidak akan membuat rambu-rambu baru pada dua debat selanjutnya. Menurut dia, panduan pada setiap segmen debat capres-cawapres Pemilu 2024 sudah jelas, sehingga tidak perlu peraturan tambahan lain.

"Kan model debat sudah disepakati ada enam segmen, durasi debat juga sudah ditetapkan, dan seterusnya. Semuanya sudah jelas diatur. Jadi, memang modelnya seperti itu. Debat empat dan kelima akan seperti itu," tegas Hasyim.

Pewarta : Fath Putra Mulya
Editor : Ahmad Khaerul Arham
Copyright © ANTARA 2024