Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan analisis kebutuhan guru sebagai acuan usulan formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk guru tahun 2024, agar sesuai kebutuhan dan beban kerja.
"Selain untuk usulan formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru, tahun ini juga ada formasi untuk tenaga teknis," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kebijakan pemerintah yang akan membuka sebanyak 690.822 formasi CPNS tahun 2024.
Menurut dia dengan telah adanya formasi tahun 2023 sebanyak 426 guru, kebutuhan guru di Mataram sudah terpenuhi. Akan tetapi, begitu masuk tahun 2024, maka jumlah guru kembali berkurang karena adanya guru yang masuk masa pensiun.
"Tapi untuk kekurangannya, belum bisa kita sebut angka pastinya sebab tahapan analisis sedang berlangsung," katanya.
Dalam tahapan analisis ini, pihaknya telah menekankan kepada kepala sekolah baik tingkat SD maupun SMP, agar mengajukan kebutuhan secara riil sesuai dengan beban kerja.
Jangan sampai sekolah mengajukan angka kebutuhan guru tanpa ada analisis dan pemetaan. Misalnya, jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah hanya delapan, tapi guru yang diusulkan 20 orang.
"Kalau jumlah guru yang diusulkan lebih banyak dari kebutuhan, artinya tidak sesuai dengan beban kerja," katanya.
Baca juga: Institusi pendidikan diminta berhati-hati rekrut tenaga bantu pendidikan di sekolah
Baca juga: Kemen PPPA koordinasi mengkawal penanganan kekerasan seksual guru ngaji
Sementara terkait dengan kekurangan guru agama, Yusuf, optimistis tahun ini bisa tercapai karena pada formasi tahun 2023 yang terpenuhi hanya guru pendidikan agama Islam sebanyak 60 formasi.
"Sementara untuk guru pendidikan agama Hindu dan lainnya belum ada. Semoga, formasi CPNS dan PPPK tahun ini bisa terpenuhi," katanya.
"Selain untuk usulan formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru, tahun ini juga ada formasi untuk tenaga teknis," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf di Mataram, Jumat.
Hal tersebut disampaikan menyikapi kebijakan pemerintah yang akan membuka sebanyak 690.822 formasi CPNS tahun 2024.
Menurut dia dengan telah adanya formasi tahun 2023 sebanyak 426 guru, kebutuhan guru di Mataram sudah terpenuhi. Akan tetapi, begitu masuk tahun 2024, maka jumlah guru kembali berkurang karena adanya guru yang masuk masa pensiun.
"Tapi untuk kekurangannya, belum bisa kita sebut angka pastinya sebab tahapan analisis sedang berlangsung," katanya.
Dalam tahapan analisis ini, pihaknya telah menekankan kepada kepala sekolah baik tingkat SD maupun SMP, agar mengajukan kebutuhan secara riil sesuai dengan beban kerja.
Jangan sampai sekolah mengajukan angka kebutuhan guru tanpa ada analisis dan pemetaan. Misalnya, jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah hanya delapan, tapi guru yang diusulkan 20 orang.
"Kalau jumlah guru yang diusulkan lebih banyak dari kebutuhan, artinya tidak sesuai dengan beban kerja," katanya.
Baca juga: Institusi pendidikan diminta berhati-hati rekrut tenaga bantu pendidikan di sekolah
Baca juga: Kemen PPPA koordinasi mengkawal penanganan kekerasan seksual guru ngaji
Sementara terkait dengan kekurangan guru agama, Yusuf, optimistis tahun ini bisa tercapai karena pada formasi tahun 2023 yang terpenuhi hanya guru pendidikan agama Islam sebanyak 60 formasi.
"Sementara untuk guru pendidikan agama Hindu dan lainnya belum ada. Semoga, formasi CPNS dan PPPK tahun ini bisa terpenuhi," katanya.