Mangupura (ANTARA) - Ketua DPD Partai Golkar Badung I Wayan Suyasa (WS) menyatakan dirinya siap mundur dari jabatannya jika kursi legislatif di Kabupaten Badung tidak mengalami peningkatan pada Pemilu serentak 2024.
“Saya jamin paling jelek naiknya 85 persen di Kabupaten Badung. Dari tujuh, target 100 persen atau 14 kursi tapi paling jelek 12 kursi pasti. Jika itu tidak tercapai, saya siap pak ketua umum, saya turun selaku Ketua DPD Partai Golkar Badung,” kata Suyasa mengucap janjinya.
Hal tersebut diucapkannya di hadapan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan sekitar 5000 kader serta simpatisan yang hadir di kampanye Partai Golkar di Lapangan Penarungan, Badung, Bali, Sabtu.
Diketahui bahwa saat ini partai tersebut memiliki tujuh anggota yang menduduki kursi DPRD Badung, sementara jika melihat ketersediaan kursi Pemilu 2024 yaitu 45 kursi maka setidaknya sembilan kader harus berhasil lolos.
“Instruksi partai jelas bahwa kita wajib memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tentu ujung-ujungnya menang pilkada. Maka yang hadir hari ini siap memenangkan Prabowo-Gibran, bagaimana pun situasi daerah, kita akan balikkan 2024 untuk masa Partai Golkar,” ucapnya lantang.
Sementara itu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang hadir langsung dalam kampanye tersebut juga ingin melihat kesiapan Wayan Suyasa yang diberi mandat sejak jauh-jauh hari dalam memenangkan hati masyarakat dan merubah posisi Partai Golkar menjadi unggul dalam Pemilu 2024 sehingga bisa maju dalam pilkada nantinya.
“Pak Wayan mengatakan ingin membuat perubahan di Bali, paham tidak? Perubahan di Bali artinya Partai Golkar menjadi nomor satu, kalau menang maka kepala daerah bisa dari Golkar,” ujar Airlangga.
Airlangga Hartarto pun menegaskan arahannya kepada Wayan Suyasa sebagai calon Bupati Badung dari partai beringin tersebut.
“Kita sudah melihat militansi dari Wayan Suyasa, kenapa dia begitu militan karena dia sudah diberi tugas oleh DPP untuk menjadi kepala daerah, bukan tidak ada maksudnya, makanya begitu Pak Sugawa Korry bilang bikin acara di Badung saya bilang oke,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Bali Sugawa Korry bahwa I Wayan Suyasa dapat maju dalam Pilkada 2024 memperebutkan kursi Bupati Badung dengan syarat Partai Golkar harus menang di Kabupaten Badung minimal 20 persen.
“Tidaklah berlebihan kalau kami berpendapat Wayan Suyasa adalah kader yang bisa kita jadikan pemimpin masa depan di Kabupaten Badung ini. Tapi ada satu syaratnya, syaratnya adalah kita harus memenangkan minimal 20 persen di Badung ini,” kata dia.
Sugawa Korry lebih lanjut mengatakan cara untuk mengubah konstelasi politik di Pulau Dewata adalah dengan terlebih dahulu memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
Di depan ribuan kader dan simpatisan partai beringin di Kabupaten Badung, ia mengingatkan bahwa ke depan masyarakat akan dihadapkan pada tantangan bonus demografi dan perangkap bagi negara pendapatan menengah.
Baca juga: Bawaslu Lombok Tengah ingatkan parpol laporkan dana kampanye pemilu
Baca juga: Bawaslu NTB mengawasi perekrutan KPPS cegah masuknya kader parpol
Kondisi ini salah satu alasan mengapa pasangan calon yang mereka usung yaitu Prabowo-Gibran dinilai harus menang agar dilakukan aksi nyata, dan potensi ini disambut positif dengan melihat semangat simpatisan yang hadir.
Untuk diketahui, selama dua periode Kabupaten Badung dipimpin oleh Bupati Giri Prasta yang berasal dari PDI Perjuangan.
“Saya jamin paling jelek naiknya 85 persen di Kabupaten Badung. Dari tujuh, target 100 persen atau 14 kursi tapi paling jelek 12 kursi pasti. Jika itu tidak tercapai, saya siap pak ketua umum, saya turun selaku Ketua DPD Partai Golkar Badung,” kata Suyasa mengucap janjinya.
Hal tersebut diucapkannya di hadapan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan sekitar 5000 kader serta simpatisan yang hadir di kampanye Partai Golkar di Lapangan Penarungan, Badung, Bali, Sabtu.
Diketahui bahwa saat ini partai tersebut memiliki tujuh anggota yang menduduki kursi DPRD Badung, sementara jika melihat ketersediaan kursi Pemilu 2024 yaitu 45 kursi maka setidaknya sembilan kader harus berhasil lolos.
“Instruksi partai jelas bahwa kita wajib memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tentu ujung-ujungnya menang pilkada. Maka yang hadir hari ini siap memenangkan Prabowo-Gibran, bagaimana pun situasi daerah, kita akan balikkan 2024 untuk masa Partai Golkar,” ucapnya lantang.
Sementara itu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang hadir langsung dalam kampanye tersebut juga ingin melihat kesiapan Wayan Suyasa yang diberi mandat sejak jauh-jauh hari dalam memenangkan hati masyarakat dan merubah posisi Partai Golkar menjadi unggul dalam Pemilu 2024 sehingga bisa maju dalam pilkada nantinya.
“Pak Wayan mengatakan ingin membuat perubahan di Bali, paham tidak? Perubahan di Bali artinya Partai Golkar menjadi nomor satu, kalau menang maka kepala daerah bisa dari Golkar,” ujar Airlangga.
Airlangga Hartarto pun menegaskan arahannya kepada Wayan Suyasa sebagai calon Bupati Badung dari partai beringin tersebut.
“Kita sudah melihat militansi dari Wayan Suyasa, kenapa dia begitu militan karena dia sudah diberi tugas oleh DPP untuk menjadi kepala daerah, bukan tidak ada maksudnya, makanya begitu Pak Sugawa Korry bilang bikin acara di Badung saya bilang oke,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Bali Sugawa Korry bahwa I Wayan Suyasa dapat maju dalam Pilkada 2024 memperebutkan kursi Bupati Badung dengan syarat Partai Golkar harus menang di Kabupaten Badung minimal 20 persen.
“Tidaklah berlebihan kalau kami berpendapat Wayan Suyasa adalah kader yang bisa kita jadikan pemimpin masa depan di Kabupaten Badung ini. Tapi ada satu syaratnya, syaratnya adalah kita harus memenangkan minimal 20 persen di Badung ini,” kata dia.
Sugawa Korry lebih lanjut mengatakan cara untuk mengubah konstelasi politik di Pulau Dewata adalah dengan terlebih dahulu memenangkan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
Di depan ribuan kader dan simpatisan partai beringin di Kabupaten Badung, ia mengingatkan bahwa ke depan masyarakat akan dihadapkan pada tantangan bonus demografi dan perangkap bagi negara pendapatan menengah.
Baca juga: Bawaslu Lombok Tengah ingatkan parpol laporkan dana kampanye pemilu
Baca juga: Bawaslu NTB mengawasi perekrutan KPPS cegah masuknya kader parpol
Kondisi ini salah satu alasan mengapa pasangan calon yang mereka usung yaitu Prabowo-Gibran dinilai harus menang agar dilakukan aksi nyata, dan potensi ini disambut positif dengan melihat semangat simpatisan yang hadir.
Untuk diketahui, selama dua periode Kabupaten Badung dipimpin oleh Bupati Giri Prasta yang berasal dari PDI Perjuangan.