Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menyiapkan kegiatan pelatihan untuk sumber daya manusia (SDM) pengelola tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern di Sandubaya.

"Jadi begitu TPST modern rampung dibangun pada Mei 2024, SDM kami sudah siap," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Kamis.

Menurut dia pelatihan akan dilaksanakan sekitar satu bulan sebelum TPST beroperasi dan SDM atau petugas yang akan dilatih ini antara lain SDM untuk pengolahan sampah organik menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair.

Baca juga: TPST modern senilai Rp19,9 miliar di Mataram mulai dibangun

Selain itu juga, petugas yang akan mengolah sampah anorganik dan dipilah untuk dibawa ke bank sampah sedangkan sampah kresek dan plastik yang tidak bisa dijual akan diolah menjadi batako atau paving block.

"Petugas dan operator pengolahan sampah di TPST ini harus kita latih dulu, agar sampah yang masuk bisa langsung diolah secara maksimal," katanya.

Sementara terkait dengan SDM yang akan dilatih itu, katanya, akan memberdayakan warga sekitar tentunya yang memiliki keahlian dan sudah dilakukan komunikasi baik dengan lingkungan maupun lurah.

"Saat pelatihan, kami akan datangkan tenaga ahli agar pelatihan bisa mudah dan cepat dipahami. Untuk SDM yang akan kita latih, jumlahnya sekitar belasan," katanya.

Sementara menyinggung tentang realisasi pembangunan TPST modern Sandubaya yang dibangun mulai 1 Oktober 2023 dengan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp19,9 miliar sudah mencapai di atas 30 persen.

Baca juga: Mataram tunggu pembangunan fisik TPST modern Sandubaya

Dengan anggaran itu, selain untuk pembangunan fisik juga untuk pengadaan berbagai peralatan modern bidang persampahan. TPST itu akan dilengkapi dengan mesin pres sampah anorganik, kendaraan, alat pengolah sampah plastik menjadi batako, dan peralatan pendukung lainnya.

Ia berharap dengam keberadaan TPST Sandubaya ini dapat menjadi contoh atau stimulan agar kegiatan pemilihan dan pengolahan sampah di tengah masyarakat bisa terbangun.

"Pemanfaatan TPST modern ini direncanakan untuk dua kecamatan yakni untuk Kecamatan Sandubaya dan Cakranegara. Jika memungkinkan, bisa jadi tiga yakni ditambah Kecamatan Mataram," katanya.

Berdasarkan data DLH Kota Mataram sebelumnya menyebutkan, volume sampah di Mataram setiap hari mencapai sekitar 250-260 ton, tapi yang bisa terangkut ke TPA sekitar 200 ton.

Namun, sampah yang di bawa ke TPA kini terus berkurang hingga mencapai sekitar 25 ton, sehingga sampah yang dibuang ke TPA sekitar 170 ton per hari.

"Pengurangan volume sampah itu salah satunya dipicu karena program pilah sampah di tingkat lingkungan dinilai efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Regional Kebon Kongok," katanya.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024