Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyampaikan bahwa hingga saat ini ada empat calon dari wilayahnya yang memutuskan untuk menunda keberangkatan ke Tanah Suci karena belum punya cukup uang untuk melunasi biaya haji tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

"Keempat calon haji yang menunda berangkat tahun 2024 beralasan belum punya uang cukup untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih untuk setiap calon haji di daerah Embarkasi Lombok Rp58.630.880.

"Yang dibayar saat pelunasan adalah sisa dari setoran awal Rp25 juta. Jadi, saat pelunasan jamaah tinggal membayar Rp33.630.880," katanya.

Baca juga: Sebanyak Empat calon haji Lombok Tengah mengundurkan diri
Baca juga: Dinkes sebut 80 persen calon haji Mataram sudah periksa kesehatan

Dia mengatakan bahwa calon haji yang masuk kuota pemberangkatan jamaah haji tahun 2024 tetapi memutuskan untuk menunda keberangkatan akan diprioritaskan dalam pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi pada tahun 2025.

Menurut dia, calon haji yang memutuskan untuk menunda keberangkatan ke Tanah Suci sudah diminta untuk membuat surat pernyataan.

"Nomor porsi empat jamaah yang menunda berangkat sudah langsung diganti otomatis sesuai sistem dengan nomor porsi berikutnya," katanya.

Kasmi menyampaikan bahwa saat ini persiapan pemberangkatan jamaah haji sudah sampai tahap pengiriman paspor jamaah ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat.

"Dari 687 calon haji, sebanyak 180 paspor jamaah sudah siap dikirim. Setelah diseleksi di Kanwil, paspor dikembalikan ke kami dan akan dibagi menjelang keberangkatan," katanya.

Menurut dia, proses pemeriksaan paspor jamaah calon haji di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat ditargetkan rampung sebelum masa pelunasan Bipih tahap pertama berakhir pada 12 Februari 2024.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pemeriksaan kesehatan calon haji masih dilaksanakan di puskesmas dan rumah sakit.

Calon haji yang berdasarkan hasil pemeriksaan dinilai sehat akan mendapat surat keterangan sehat atau surat keterangan istitaah dari Dinas Kesehatan Kota Mataram.

"Surat keterangan sehat ini menjadi syarat untuk melunasi Bipih, yang sudah dimulai sejak 10 Januari 2024. Sampai saat ini baru 45 calon haji yang sudah melunasi biaya, sisanya menunggu surat keterangan sehat," kata Kasmi.

Baca juga: Dinkes Mataram NTB sudah siapkan vaksin meningitis bagi calon haji
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024