Lombok Barat Antara NTB) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Pelabuhan Indonesia III mempercepat penyelesaian pembangunan Pelabuhan Gilimas di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, agar permasalahan angkutan penyeberangan Bali-Lombok cepat teratasi.
"Dermaga kapal pesiar saya minta selesai pertengahan 2018, kemudian dermaga kapal kontainer Mei 2019. Tadinya mau selesai 2020, saya bilang `cepetin` saja biar tidak ada masalah," kata Budi Karya Sumadi di Lombok Barat, Sabtu.
Hal itu dikatakan ketika meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Gilimas, di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan PT Pelindo III.
Saat ini, kata dia, angkutan penyeberangan Lombok-Bali hanya mengandalkan Pelabuhan Lembar yang trafiknya sudah luar biasa meningkat.
"Kapasitas Lembar kecil sekali. Kapal Legundi saja yang kapasitas 40 kendaraan sudah susah, apalagi kapal dengan kapasitas 200 kendaraan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Gilimas, harapannya bisa mengintensifkan trafik yang selama ini menggunakan angkutan darat dari Surabaya ke Bali akan dipindahkan langsung ke Lombok menggunakan kapal roro (roll on roll off).
"Sekarang ini kapal roro kapasitasnya hanya 40 kendaraan, kita upayakan satu roro bisa mengangkut sekaligus 200 kendaraan," ucapnya.
Selain masalah trafik, kata Budi, keberadaan Pelabuhan Gilimas juga akan sangat membantu pengembangan pariwisata di NTB, terlebih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, merupakan salah satu dari tiga destinasi wisata prioritas pemerintah, selain Danau Toba dan Candi Borobudur.
Pelabuhan Gilimas tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai pelabuhan angkutan penumpang dan kontainer, tetapi juga sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal pesiar yang membawa wisatawan dari berbagai negara.
"Jadi intinya, dengan dibangunnya Gilimas akan menyelesaikan tiga masalah, yakni kapal pesiar, roro dan logistik," ujar Budi.
Untuk mempercepat proses pembangunan Pelabuhan Gilimas, kata dia, pihaknya akan membantu mempercepat berbagai proses perizinan yang menjadi kewenangannya. Salah satunya izin reklamasi pantai.
"Kalau analisis mengenai dampak lingkungannya sudah selesai. Untuk izin reklamasi akan segera selesai, Senin (3/4) sudah saya tanda tangani," katanya. (*)
"Dermaga kapal pesiar saya minta selesai pertengahan 2018, kemudian dermaga kapal kontainer Mei 2019. Tadinya mau selesai 2020, saya bilang `cepetin` saja biar tidak ada masalah," kata Budi Karya Sumadi di Lombok Barat, Sabtu.
Hal itu dikatakan ketika meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Gilimas, di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan PT Pelindo III.
Saat ini, kata dia, angkutan penyeberangan Lombok-Bali hanya mengandalkan Pelabuhan Lembar yang trafiknya sudah luar biasa meningkat.
"Kapasitas Lembar kecil sekali. Kapal Legundi saja yang kapasitas 40 kendaraan sudah susah, apalagi kapal dengan kapasitas 200 kendaraan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya Pelabuhan Gilimas, harapannya bisa mengintensifkan trafik yang selama ini menggunakan angkutan darat dari Surabaya ke Bali akan dipindahkan langsung ke Lombok menggunakan kapal roro (roll on roll off).
"Sekarang ini kapal roro kapasitasnya hanya 40 kendaraan, kita upayakan satu roro bisa mengangkut sekaligus 200 kendaraan," ucapnya.
Selain masalah trafik, kata Budi, keberadaan Pelabuhan Gilimas juga akan sangat membantu pengembangan pariwisata di NTB, terlebih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, merupakan salah satu dari tiga destinasi wisata prioritas pemerintah, selain Danau Toba dan Candi Borobudur.
Pelabuhan Gilimas tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai pelabuhan angkutan penumpang dan kontainer, tetapi juga sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal pesiar yang membawa wisatawan dari berbagai negara.
"Jadi intinya, dengan dibangunnya Gilimas akan menyelesaikan tiga masalah, yakni kapal pesiar, roro dan logistik," ujar Budi.
Untuk mempercepat proses pembangunan Pelabuhan Gilimas, kata dia, pihaknya akan membantu mempercepat berbagai proses perizinan yang menjadi kewenangannya. Salah satunya izin reklamasi pantai.
"Kalau analisis mengenai dampak lingkungannya sudah selesai. Untuk izin reklamasi akan segera selesai, Senin (3/4) sudah saya tanda tangani," katanya. (*)