Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kasus angka kematian ibu dan anak pada 2024, mencapai 111 orang atau mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 166 orang.
"Kasus kematian ibu dan anak di Lombok Tengah menurun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Suardi di Lombok Tengah, Kamis.
Ia mengatakan untuk angka kematian ibu dan anak di 2024, terdiri atas kasus kematian ibu sebanyak 16 orang dan pada 2023 sebanyak 25 orang.
Baca juga: PPI Lombok Tengah komitmen menurunkan kematian ibu dan anak
Kemudian, angka kematian anak pada 2024, sebanyak 86 anak dan pada 2023, sebanyak 140 orang. "Ada penurunan 33 persen per November 2024," katanya.
Ia mengatakan program yang dilaksanakan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi tersebut dengan melakukan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
Kemudian, melakukan deteksi dini kelainan pada jamin dengan mengoptimalkan pelayanan di Polindes dan persalinan saat ini harus dilakukan di puskesmas maupun di rumah sakit.
"Persalinan di Polindes saat ini sudah tidak bisa sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan, harus dilakukan di rumah sakit untuk mencegah terjadinya angka kematian ibu dan anak," katanya.
Ia mengatakan upaya mitigasi yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan anak tersebut dengan program pemberian tablet penambah darah bagi pelajar di Lombok Tengah.
"Program pemberian tablet penambah darah ini diharapkan bisa mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan anak," katanya.
Baca juga: Angka kematian ibu dan bayi di Lombok Tengah turun