Angka kematian ibu dan bayi di Lombok Tengah turun

id Kasus kematian ibu dan bayi ,Lombok Tengah ,NTB

Angka kematian ibu dan bayi di Lombok Tengah turun

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB Suardi (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat angka kematian ibu melahirkan dan bayi lahir mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Angka kematian ibu dan bayi tahun 2024 ini sebanyak 13 kasus atau menurun bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai 20 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Tengah Suardi di Lombok Tengah, Selasa.

Selain angka kematian ibu melahirkan menurun, angka kematian bayi lahir di Kabupaten Lombok Tengah pada 2024 ini baru 71 kasus atau menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yang mencapai 104 kasus.

"Artinya ada penurunan jika melihat perbandingan dari kasus sebelum," katanya.

Baca juga: Dinkes: Angka Kematian Bayi dan Ibu di NTB Menurun

Ia mengatakan penurunan angka kematian ibu dan bayi tersebut tidak lepas dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Selain itu program yang dilaksanakan berjalan dengan baik, kata dia, sehingga tidak terjadi kasus kematian ibu dan bayi.

"Pelayanan terhadap ibu hamil lebih intens atau diberikan pemeriksaan langsung melalui kegiatan posyandu," katanya.

Ia mengatakan penyebab kematian ibu dan bayi itu ada dua yakni secara langsung karena mengalami pendarahan dan secara tidak langsung dampak pernikahan anak.

"Secara tidak langsung bisa saja, karena korban menikah di usia yang belum siap untuk melahirkan," katanya.

Untuk mengantisipasi terjadi kematian ibu melahirkan karena pendarahan, kata dia, pemerintah daerah (pemda) telah melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk pemberian tablet penambah darah bagi pelajar perempuan setiap hari Sabtu.

"Tujuan program itu untuk mencegah anemia dan menunjang fase tumbuh kembang remaja putri," katanya.