Dinkes: Angka Kematian Bayi dan Ibu di NTB Menurun

id Dinkes NTB,Kematian Bayi dan Ibu,Kesehatan

Dinkes: Angka Kematian Bayi dan Ibu di NTB Menurun

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan NTB Marjito. (Foto Antaranews/Iman).

Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di tahun 2017 dengan 24 kasus, dan terendah di Kabupaten Lombok Utara 3 kasus
Mataram (Antaranews NTB) - Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat menyatakan angka kematian bayi dan ibu di provinsi itu menurun cukup signifikan.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Kesehatan NTB Marjito di Mataram, Sabtu, menyebutkan data tahun 2017 jumkah kematian bayi di NTB sebanyak 926 kasus dengan proporsi 9,0 per 1.000 kelahiran hidup.

Sedangkan, jika dibandingkan tahun 2016, jumlah kematian bayi sebanyak 1.006 kasus dengan proporsi 9,86 per 1.000 kelahiran hidup.

"Artinya turun 77 poin atau 7,6 persen," katanya.

Jika merujuk ke belakang data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2012, angka kematian bayi di NTB mencapai 57 per 1.000 kelahiran hidup, turun 15 poin dibanding tahun 2007 sebesar 72 per 1.000 kelahiran hidup.

"Ini artinya setiap tahun ada terjadi penurunan kematian bayi di NTB," ujarnya.

Meski demikian, dikatakan Marjito, dari 10 kabupaten/kota di NTB, jumlah kematian bayi tertinggi terjadi di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah 346 kasus di tahun 2017 dan terendah ada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan 17 kasus di 2017.

Sementara itu, untuk angka kematian ibu di NTB juga mengalami penurunan, sama seperti angka kematian bayi. Berdasarkan data BPS, tahun 2002 terjadi 360 per 100.000 kelahiran hidup, menurun menjadi 251 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012.

Pada 2016 tercatat 92 kasus dengan proporsi 93,2 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2017 turun menjadi 85 kasus dengan proporsi 82,38 per 100.000 kelahiran hidup.

"Jumlah kematian ibu terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Tengah di tahun 2017 dengan 24 kasus, dan terendah di Kabupaten Lombok Utara 3 kasus," kata Marjito yang juga menjabat Sekretaris Dinkes NTB itu.

Ia mengemukakan, ada sejumlah faktor menurunnya angka kematian bayi dan ibu di NTB, antara lain mulai membaiknya pengawasan dan pengawalan kesehatan ibu dan bayi dengan insentifnya pemeriksaan yang dilakukan sejak di posyandu, puskesmas hingga rumah sakit (RS). Pemberian asupan makanan oleh ibu sejak kehamilan maupun setelah bayi melahirkan.

"Adanya jaminan dari pemerintah setiap persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan, dalam hal ini puskesmas, juga ikut mendorong pengurangan angka kematian bayi dan ibu di NTB," kata Marjito. (*)