Lombok Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Area Denpasar dalam rangka memperkuat layanan keuangan syariah dan pengelolaan dana desa serta pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Kerja sama tersebut diimplementasikan dengan cara memanfaatkan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) BSI Agen.
Sebagai tahap awal, BSI Area Denpasar mengadakan sosialisasi yang dihadiri oleh 43 kepala desa, 43 direktur BUMDes dan BUMDesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) serta para pendamping desa se-Kabupaten Lombok Utara. Kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Rabu.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkenalkan solusi pengelolaan Dana Desa melalui sistem perbankan syariah serta optimalisasi BUMDes sebagai mitra BSI dalam ekosistem keagenan perbankan syariah di wilayah pedesaan.
Baca juga: PLN gandeng BSI membantu pengembangan sektor UMKM Lombok
Dalam sesi sosialisasi, peserta mendapatkan pemaparan komprehensif mengenai layanan pengelolaan dana desa melalui rekening BSI, peluang BUMDes menjadi laku pandai BSI Agen, serta pembangunan Islamic Ecosystem berbasis desa.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, pemberdayaan Masyarakat Desa (DP2KBPMD) Kabupaten Lombok Utara, Mala Siwandi mengatakan, kolaborasi ini sangat penting dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa.
"Dengan pemanfaatan layanan keagenan BSI melalui jaringan BUMDes, masyarakat dapat dengan mudah dan efisien mengakses layanan perbankan syariah. Ini bukan hanya mendekatkan layanan keuangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi BUMDes," jelasnya.
Baca juga: Produk Cicil Emas BSI melonjak 168 persen dampak harga emas naik
Sementara itu, Retail Funding Transaction Deputy Regional Office 8 Surabaya, Silvia Permatasari menjelaskan, kerja sama ini merupakan wujud komitmen BSI untuk terus hadir di tengah masyarakat hingga ke pelosok negeri.
"Kami membangun ekosistem bersama pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya memperkuat inklusi keuangan dan pemerataan layanan perbankan syariah. BUMDes sebagai BSI Agen akan berperan penting dalam menciptakan layanan keuangan yang berdaya guna dan berkelanjutan di desa-desa," ujarnya.
Sistem kolaborasi ini dinilai saling menguntungkan masyarakat lebih mudah mengakses layanan keuangan BSI melalui BUMDes, sementara BUMDes dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui layanan perbankan yang diberikan, sehingga memperbesar keuntungan dan keberlangsungan usaha BUMDes itu sendiri.
Baca juga: BSI operasikan layanan akhir pekan di 492 cabang
Hingga 31 Maret 2025, BSI mencatat total 115.748 agen laku pandai BSI dengan volume transaksi mencapai Rp18,34 triliun secara nasional. Khusus di wilayah kepulauan Bali, NTB, dan Nusa Tenggara Timur, terdapat 5.988 agen aktif yang membukukan volume transaksi sebesar Rp139 miliar. Angka ini menunjukkan kontribusi signifikan dari wilayah timur Indonesia dalam mendukung inklusi keuangan syariah nasional.