Mataram (ANTARA) - Wakil Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor Kabupaten Lombok Timur Dr. H. Abdul Hayyi Akrom, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara maksimal pada Pemilu 14 Februari 2024 dan tidak golput (golongan putih). 

"Semua lapisan masyarakat, mulai dari generasi lanjut usia, dewasa, milinial, hingga gen Z harus hadir menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing," katanya di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Menurutnya, keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum menjadi bukti kepedulian masyarakat terhadap masa depan bangsa. Apalagi, lanjut dia, pada bangsa Indonesia yang menganut sistem demokrasi dimana masing-masing anak bangsa diberi hak suara yang sama. 

Baca juga: Jangan golput, ayo memilih di Pemilu 2024
Baca juga: Mengajak santri agar tidak golput


Untuk itu, lanjutnya, sangat penting bagi semua lapisan masyarakat untuk memberikan suaranya kepada calon-calon pemimpin yang sudah diyakini akan memberi dampak perbaikan bagi masa depan bangsa, baik yang akan duduk di eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden) maupun legislatif di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, Kota dan Kabupaten.

"Sebagai masyarakat sangat perlu untuk saling mengingatkan dan mengajak sesama anak bangsa untuk menggunakan hak pilihnya pada Rabu 14 Februari," katanya.

Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ini, hak pilih atau suara masyarakat sangat berarti bagi masa depan bangsa sebab pemilihan tanggal 14 Februari besok itu akan menentukan pemimpin dan sekaligus wakil rakyat mulai dari tingkat pusat sampai dengan kabupaten yang secara langsung akan memberi pengaruh bagi kehidupan masyarakat.
 
"Momentum lima tahunan ini sangat penting bagi kita sebagai sebuah bangsa, karena kehadiran pemimpin dan wakil rakyat dari hasil pemilu ini akan menjadi warna dan narasi pada bangsa kita 5 tahun mendatang," katanya.

Terkait dengan itu, para pemangku kepentingan perlu saling mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk cerdas menggunakan hak pilihnya dalam memilih pemimpin. 

"Setidaknya dalam memilih pemimpin, masyarakat perlu melihat pertama, integritas dari calon pemimpin yang akan dipilih, kedua pengalaman, ketiga kematangan, keempat,memiliki narasi kebangsaan kuat dan bersih," katanya.

Dasar itu, tambah Abdul Hayyi, mengajak masyarakat benar-benar teliti memilih pemimpin dan sehingga tidak salah pilih dan yang tidak kalah penting adalah semua lapisan masyarakat yang sudah memiliki hak pilih harus menggunakan hak pilihnya atau tidak golput.  






 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024