Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa terdapat beberapa produsen mobil listrik dunia yang akan berinvestasi di Indonesia, yaitu Cherry, BYD, dan VinFast.
“Jadi, kalau EV (kendaraan listrik) ini beberapa akan investasi, seperti Cherry akan investasi di Indonesia dan kemudian termasuk BYD serta VinFast,” ujar Airlangga Hartarto kepada awak media di Jakarta, Kamis.
Namun, ia masih belum dapat menyebutkan besaran investasi perusahaan-perusahaan tersebut karena para produsen itu masih melakukan kajian bisnis. Selain itu, dia mengatakan, pemerintah sedang menyusun aturan untuk memberikan insentif PPN DTP pada 2024 agar dapat meningkatkan penggunaan mobil listrik di Indonesia.
Kendaraan listrik berbasis baterai roda empat dan bus dengan TKDN lebih dari 40 persen rencananya akan diberikan PPN DTP sebesar 10 persen sehingga PPN yang harus dibayarkan hanya sebesar 1 persen.
“Pemerintah memberikan cukup insentif, yaitu PPN DTP. Sekarang sedang dalam proses PMK (Peraturan Menteri Keuangan)-nya. Jadi kalau itu dilakukan, itu akan sangat membantu (meningkatkan pembelian kendaraan listrik),” kata Airlangga.
Ia mengakui bahwa penjualan kendaraan listrik pada Januari 2024 menurun karena menunggu peraturan tersebut selesai.
“Jadi, kita akan segera menyelesaikannya,” ujarnya.
Baca juga: Begini tips memilih ban mobil listrik yang tepat
Baca juga: Berikut biaya konsumsi listrik NETA V perbulannya
Selanjutnya, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah juga telah menerima masukan dari para pelaku industri otomotif agar pemerintah memberikan pula insentif untuk mobil hybrid.
“Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid sekarang lebih tinggi dari EV,” ucapnya.
Menurut Gaikindo, mobil hybrid mampu terjual sebanyak 54.179 unit pada 2023, sementara mobil listrik hanya terjual 17.051 unit.