Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram membuka rekrutmen dan seleksi magang ke Jepang tahun 2024, yang merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Tugas kita di kabupaten/kota menerima pendaftaran bagi masyarakat yang berminat untuk magang kerja di Jepang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.
Terkait dengan itu, katanya, saat ini pihaknya sedang melaksanakan tahap sosialisasi, baik melalui media maupun secara langsung ke aparat pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan agar dapat memberikan informasi kesempatan rekrutmen dan seleksi bagi warga Kota Mataram yang ingin magang di Jepang.
Baca juga: Disnaker NTB ingatkan peserta magang ke Jepang tak terkecoh iming-iming calo
Untuk tahapannya, kata Rudi, masyarakat yang berminat bisa melakukan pendaftaran di Kantor Disnaker Kota Mataram di Jalan Gajah Mada, Jempong pada 9-16 Juni 2024. Kemudian, berkas pendaftaran yang masuk akan diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB pada 26-28 Juli 2024.
"Selanjutnya, pemeriksaan berkas dilakukan 28 Juli 2024, sekaligus pengumuman hasil seleksi," katanya.
Dalam program ini, katanya, Diskaner Kota Mataram hanya membantu proses pendaftaran, sedangkan tahapan selanjutnya sepenuhnya dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB.
Menurutnya, kesempatan magang di Jepang ini dibuka secara umum, baik untuk laki-laki maupun perempuan dengan persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain pendaftar merupakan lulusan dari STM/SMK, diploma/sarjana teknik.
"Karena mereka akan ditempatkan pada perusahaan teknik dan syarat utama adalah pendaftar harus menguasai bahasa Jepang," katanya.
Rudi berharap dalam tahap sosialisasi, masyarakat yang berminat mengikuti program magang ke Jepang agar bisa mempersiapkan diri untuk kursus bahasa Jepang yang menjadi syarat utama. "Apalagi, untuk kuota magang tidak dibatasi, bahkan bisa sebanyak-banyaknya kalau ada warga yang memenuhi persyaratan," katanya.
Baca juga: Pasar kerja Jepang membutuhkan 10 ribu pekerja Sulut
Lebih lanjut, Rudi mengatakan, proses rekrutmen dan seleksi program magang di Jepang ini relatif panjang dan ketat, bahkan pada tahap tes, kegiatan tes dilakukan langsung oleh tim dari Jepang. Mereka merupakan perwakilan dari Internasional Men Power Japan sebagai pihak yang bekerja sama dalam program ini.
Menyinggung pembiayaan, ia mengatakan bagi pendaftar yang dinyatakan lulus ikut magang di Jepang, mereka hanya menanggung untuk pembayaran paspor, tes kesehatan, dan tiket ke Jakarta.
"Setelah itu, biaya lainnya ditanggung pihak terkait bersama peserta lainnya yang direkrut dari kabupaten/kota se-Indonesia," katanya.
Baca juga: Program magang tiket emas ke dunia kerja bagi mahasiswa
"Tugas kita di kabupaten/kota menerima pendaftaran bagi masyarakat yang berminat untuk magang kerja di Jepang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Rabu.
Terkait dengan itu, katanya, saat ini pihaknya sedang melaksanakan tahap sosialisasi, baik melalui media maupun secara langsung ke aparat pemerintah di tingkat kecamatan dan kelurahan agar dapat memberikan informasi kesempatan rekrutmen dan seleksi bagi warga Kota Mataram yang ingin magang di Jepang.
Baca juga: Disnaker NTB ingatkan peserta magang ke Jepang tak terkecoh iming-iming calo
Untuk tahapannya, kata Rudi, masyarakat yang berminat bisa melakukan pendaftaran di Kantor Disnaker Kota Mataram di Jalan Gajah Mada, Jempong pada 9-16 Juni 2024. Kemudian, berkas pendaftaran yang masuk akan diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB pada 26-28 Juli 2024.
"Selanjutnya, pemeriksaan berkas dilakukan 28 Juli 2024, sekaligus pengumuman hasil seleksi," katanya.
Dalam program ini, katanya, Diskaner Kota Mataram hanya membantu proses pendaftaran, sedangkan tahapan selanjutnya sepenuhnya dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB.
Menurutnya, kesempatan magang di Jepang ini dibuka secara umum, baik untuk laki-laki maupun perempuan dengan persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain pendaftar merupakan lulusan dari STM/SMK, diploma/sarjana teknik.
"Karena mereka akan ditempatkan pada perusahaan teknik dan syarat utama adalah pendaftar harus menguasai bahasa Jepang," katanya.
Rudi berharap dalam tahap sosialisasi, masyarakat yang berminat mengikuti program magang ke Jepang agar bisa mempersiapkan diri untuk kursus bahasa Jepang yang menjadi syarat utama. "Apalagi, untuk kuota magang tidak dibatasi, bahkan bisa sebanyak-banyaknya kalau ada warga yang memenuhi persyaratan," katanya.
Baca juga: Pasar kerja Jepang membutuhkan 10 ribu pekerja Sulut
Lebih lanjut, Rudi mengatakan, proses rekrutmen dan seleksi program magang di Jepang ini relatif panjang dan ketat, bahkan pada tahap tes, kegiatan tes dilakukan langsung oleh tim dari Jepang. Mereka merupakan perwakilan dari Internasional Men Power Japan sebagai pihak yang bekerja sama dalam program ini.
Menyinggung pembiayaan, ia mengatakan bagi pendaftar yang dinyatakan lulus ikut magang di Jepang, mereka hanya menanggung untuk pembayaran paspor, tes kesehatan, dan tiket ke Jakarta.
"Setelah itu, biaya lainnya ditanggung pihak terkait bersama peserta lainnya yang direkrut dari kabupaten/kota se-Indonesia," katanya.
Baca juga: Program magang tiket emas ke dunia kerja bagi mahasiswa