Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana memberikan apresiasi atas kerja keras seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS dalam mengawal dan menyukseskan Pemilihan Umum 2024.
"Alhamdulillah, sejauh ini berbagai tahapan pemilu di Kota Mataram bisa berjalan aman dan lancar," kata Mohan kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
"Termasuk tahapan rekapitulasi suara yang saat ini sedang berlangsung di tingkat kecamatan tidak lepas dari partisipasi para petugas KPPS," tambahnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada petugas KPPS agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional, Pemerintah Kota Mataram telah memberikan jaminan layanan kesehatan bagi petugas KPPS.
"Kami memang tidak ada bonus khusus, tetapi setidaknya kami sudah memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja secara gratis sebelum mereka bekerja," katanya.
Dengan demikian, ketika ada gangguan kesehatan atau terjadi kecelakaan selama bertugas, petugas KPPS bisa mendapatkan santunan sesuai haknya.
Saat puncak KPPS bertugas pada tanggal 14 dan 15 Februari 2024, wali kota juga sudah memerintahkan seluruh instansi, khususnya Dinas Kesehatan, untuk membuka posko layanan kesehatan 24 jam dan melakukan pelayanan keliling ke setiap TPS. Selain itu, tim dari RSUD Kota Mataram juga diturunkan.
"Dengan demikian, berbagai potensi gangguan kesehatan yang bisa terjadi kepada petugas KPPS bisa segera ditangani dan diminimalisasi," katanya.
Wali kota menambahkan layanan yang disiapkan khusus bagi petugas KPPS itu menjadi bagian tanggung jawab di daerah dalam memastikan seluruh tahapan pemilu bisa berjalan baik dan petugas KPPS tetap sehat.
Berdasarkan data Dinkes Kota Mataram, saat pelaksanaan pemungutan suara 14 Februari 2024 tercatat sebanyak 106 orang petugas KPPS mendapat penanganan medis karena berbagai faktor.
Dari 106 orang petugas KPPS itu, kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Emirald Isfihan, satu orang dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena berdasarkan hasil laboratorium menyebutkan terjadi penurunan trombosit atau terindikasi terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Baca juga: Tuntut pemilu ulang, Aksi Mahasiswa LMND di Lombok Timur dibubarkan paksa
Baca juga: PSI Lombok Tengah imbau para relawan jaga kondusifitas pasca Pemilu 2024
"Petugas KPPS yang terindikasi DBD kita rujuk ke RSUD Mataram untuk penanganan lebih lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan dan penanganan awal yang kita berikan," katanya.
Sedangkan 105 orang petugas lainnya dinyatakan sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan di puskesmas wilayah masing-masing.
"Alhamdulillah, sejauh ini berbagai tahapan pemilu di Kota Mataram bisa berjalan aman dan lancar," kata Mohan kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
"Termasuk tahapan rekapitulasi suara yang saat ini sedang berlangsung di tingkat kecamatan tidak lepas dari partisipasi para petugas KPPS," tambahnya.
Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk apresiasi kepada petugas KPPS agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional, Pemerintah Kota Mataram telah memberikan jaminan layanan kesehatan bagi petugas KPPS.
"Kami memang tidak ada bonus khusus, tetapi setidaknya kami sudah memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja secara gratis sebelum mereka bekerja," katanya.
Dengan demikian, ketika ada gangguan kesehatan atau terjadi kecelakaan selama bertugas, petugas KPPS bisa mendapatkan santunan sesuai haknya.
Saat puncak KPPS bertugas pada tanggal 14 dan 15 Februari 2024, wali kota juga sudah memerintahkan seluruh instansi, khususnya Dinas Kesehatan, untuk membuka posko layanan kesehatan 24 jam dan melakukan pelayanan keliling ke setiap TPS. Selain itu, tim dari RSUD Kota Mataram juga diturunkan.
"Dengan demikian, berbagai potensi gangguan kesehatan yang bisa terjadi kepada petugas KPPS bisa segera ditangani dan diminimalisasi," katanya.
Wali kota menambahkan layanan yang disiapkan khusus bagi petugas KPPS itu menjadi bagian tanggung jawab di daerah dalam memastikan seluruh tahapan pemilu bisa berjalan baik dan petugas KPPS tetap sehat.
Berdasarkan data Dinkes Kota Mataram, saat pelaksanaan pemungutan suara 14 Februari 2024 tercatat sebanyak 106 orang petugas KPPS mendapat penanganan medis karena berbagai faktor.
Dari 106 orang petugas KPPS itu, kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Emirald Isfihan, satu orang dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena berdasarkan hasil laboratorium menyebutkan terjadi penurunan trombosit atau terindikasi terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
Baca juga: Tuntut pemilu ulang, Aksi Mahasiswa LMND di Lombok Timur dibubarkan paksa
Baca juga: PSI Lombok Tengah imbau para relawan jaga kondusifitas pasca Pemilu 2024
"Petugas KPPS yang terindikasi DBD kita rujuk ke RSUD Mataram untuk penanganan lebih lanjut sesuai dengan hasil pemeriksaan dan penanganan awal yang kita berikan," katanya.
Sedangkan 105 orang petugas lainnya dinyatakan sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan di puskesmas wilayah masing-masing.