Mataram (ANTARA) - Banjir bandang kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin 26 Februari 2024.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram Selasa mengatakan, banjir bandang ini terjadi di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, pada pukul 03.00 WITA.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir bandang yang melanda Desa Labuhan Jambu," katanya.
Ia menjelaskan, akibat banjir tersebut, sebanyak tiga dusun di Desa Labuhan Jambu terendam, di antaranya Dusun Nangapela, Dusun Jambu Timur, dan Dusun Labu Liang.
Baca juga: Banjir bandang dan tanah longsor kembali terjang Sumbawa NTB
Pada Dusun Nangapela, wilayah yang terendam banjir berada di RT-01/01 dengan jumlah warga terdampak 103 kepala keluarga (KK) atau 293 jiwa. Kemudian di RT-14/01 jumlah warga terdampak 49 KK atau 165 jiwa.
Selanjutnya Dusun Jambu Timur wilayah yang terendam yakni RT- 03/02, dengan jumlah warga terdampak 105 KK atau 311 jiwa. Kemudian RT-04/02 jumlah warga terdampak 61 KK atau 280 jiwa.
Sedangkan di Dusun Labu Liang menimpa RT-10/05 dengan jumlah warga terdampak 35 KK atau 142 jiwa.
Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga merendam SDN Labuhan Jambu, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan pupuk sebanyak sembilan ton yang dimiliki tiga kelompok tani di wilayah setempat.
"Tapi air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing," kata Muhammad Nurhidayat.
Baca juga: BPBD Sumbawa lakukan pendataan dampak banjir bandang
Dia juga menjelaskan, untuk kebutuhan yang mendesak saat ini, masyarakat terdampak banjir sangat membutuhkan logistik, khususnya pangan.
Sebelumnya banjir bandang disertai tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa pada Sabtu (24/2).
Banjir dan tanah longsor ini terjadi di Desa Labangkar dan Desa Ropang. Keduanya berada di Kecamatan Ropang. Banjir bandang dan tanah longsor ini akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu di Kecamatan Ropang.
Akibat banjir bandang tersebut, puluhan rumah di Desa Labangkar terendam banjir. Tidak hanya itu, banjir juga mengakibatkan kerugian materi. Jumlah warga terdampak sebanyak 30 KK. Sedangkan, jumlah rumah yang terdampak longsor empat unit.
Baca juga: LHK NTB ungkap banjir Sumbawa akibat curah hujan tinggi
Masih di bulan Pebruari, banjir juga terjadi pada Rabu (21/2), melanda Desa Kalabeso, Desa Labuhan Burung, dan Desa Jurumapin yang berada di Kecamatan Buer. Kemudian banjir juga terjadi di Desa Marente, Kecamatan Alas.
Akibat banjir tersebut, jembatan penghubung antara Desa Kalabeso ke Desa Labuhan Burung Kecamatan Buer terputus. Selain itu, tanggul penahan tebing di bagian kiri dan kanan jembatan penghubung tersebut ikut ambruk sekitar 60 meter.
Kemudian areal pertanian sekitar 25 hektare terendam banjir mengakibatkan gagal panen, termasuk 52 KK juga ikut terdampak banjir bandang tersebut.
Sementara di Desa Marente, Kecamatan Alas, mengakibatkan jembatan penghubung antara Dusun Marente Loka dan Dusun Beru Marente juga terputus di terjang banjir bandang.
Baca juga: Intensitas hujan tinggi, Empat kabupaten di Pulau Sumbawa diterjang banjir
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Mataram Selasa mengatakan, banjir bandang ini terjadi di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, pada pukul 03.00 WITA.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir bandang yang melanda Desa Labuhan Jambu," katanya.
Ia menjelaskan, akibat banjir tersebut, sebanyak tiga dusun di Desa Labuhan Jambu terendam, di antaranya Dusun Nangapela, Dusun Jambu Timur, dan Dusun Labu Liang.
Baca juga: Banjir bandang dan tanah longsor kembali terjang Sumbawa NTB
Pada Dusun Nangapela, wilayah yang terendam banjir berada di RT-01/01 dengan jumlah warga terdampak 103 kepala keluarga (KK) atau 293 jiwa. Kemudian di RT-14/01 jumlah warga terdampak 49 KK atau 165 jiwa.
Selanjutnya Dusun Jambu Timur wilayah yang terendam yakni RT- 03/02, dengan jumlah warga terdampak 105 KK atau 311 jiwa. Kemudian RT-04/02 jumlah warga terdampak 61 KK atau 280 jiwa.
Sedangkan di Dusun Labu Liang menimpa RT-10/05 dengan jumlah warga terdampak 35 KK atau 142 jiwa.
Selain merendam rumah-rumah warga, banjir juga merendam SDN Labuhan Jambu, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan pupuk sebanyak sembilan ton yang dimiliki tiga kelompok tani di wilayah setempat.
"Tapi air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing," kata Muhammad Nurhidayat.
Baca juga: BPBD Sumbawa lakukan pendataan dampak banjir bandang
Dia juga menjelaskan, untuk kebutuhan yang mendesak saat ini, masyarakat terdampak banjir sangat membutuhkan logistik, khususnya pangan.
Sebelumnya banjir bandang disertai tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa pada Sabtu (24/2).
Banjir dan tanah longsor ini terjadi di Desa Labangkar dan Desa Ropang. Keduanya berada di Kecamatan Ropang. Banjir bandang dan tanah longsor ini akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu di Kecamatan Ropang.
Akibat banjir bandang tersebut, puluhan rumah di Desa Labangkar terendam banjir. Tidak hanya itu, banjir juga mengakibatkan kerugian materi. Jumlah warga terdampak sebanyak 30 KK. Sedangkan, jumlah rumah yang terdampak longsor empat unit.
Baca juga: LHK NTB ungkap banjir Sumbawa akibat curah hujan tinggi
Masih di bulan Pebruari, banjir juga terjadi pada Rabu (21/2), melanda Desa Kalabeso, Desa Labuhan Burung, dan Desa Jurumapin yang berada di Kecamatan Buer. Kemudian banjir juga terjadi di Desa Marente, Kecamatan Alas.
Akibat banjir tersebut, jembatan penghubung antara Desa Kalabeso ke Desa Labuhan Burung Kecamatan Buer terputus. Selain itu, tanggul penahan tebing di bagian kiri dan kanan jembatan penghubung tersebut ikut ambruk sekitar 60 meter.
Kemudian areal pertanian sekitar 25 hektare terendam banjir mengakibatkan gagal panen, termasuk 52 KK juga ikut terdampak banjir bandang tersebut.
Sementara di Desa Marente, Kecamatan Alas, mengakibatkan jembatan penghubung antara Dusun Marente Loka dan Dusun Beru Marente juga terputus di terjang banjir bandang.
Baca juga: Intensitas hujan tinggi, Empat kabupaten di Pulau Sumbawa diterjang banjir