Mataram (ANTARA) - Sebanyak 559 anggota Polri mengamankan gelaran tradisi Bau Nyale yang akan berlangsung secara terpusat di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Kamis.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Hariono melalui sambungan telepon dari Mataram, Kamis, mengatakan 559 anggota Polri ini berasal dari gabungan personel Polres Lombok Tengah dan Polda NTB.
"Yang dari Lombok Tengah 369 personel, BKO (bantuan kendali operasi) dari Polda NTB 190 orang," kata Hariono.
Dia menjelaskan bahwa 190 personel BKO dari Polda NTB terdiri dari satuan brigade mobil (satbirmob) sebanyak 90 orang, satuan samapta 90 orang, dan dari polairud 10 orang.
Personel yang bertugas dipastikan Hariono sudah dibekali dengan sejumlah kelengkapan standar pengamanan.
Sebagai bentuk persiapan pengamanan dari gelaran tradisi masyarakat Suku Sasak yang kini menjadi salah satu agenda pariwisata andalan NTB, Polri akan melaksanakan apel pasukan bersama pihak pemerintah daerah dan TNI.
"Sore ini akan digelar apel pasukan di dua areal parkir Timur Sirkuit Mandalika," ujarnya.
Terkait konflik sosial yang pernah terjadi antara masyarakat Desa Ketara dan Segala Anyar, Hariono memastikan bahwa pihaknya sudah menaruh atensi terhadap hal tersebut agar tidak muncul dalam gelaran tradisi Bau Nyale.
"Jadi, meskipun situasi saat ini dapat dikatakan aman, tidak ada gangguan, soal dua wilayah yang pernah berkonflik itu tetap jadi atensi kami," ucap dia.
Bentuk atensi terhadap hal tersebut, jelas Hariono, pihaknya telah menyiagakan personel pengamanan di jalur Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika, lokasi yang pernah menjadi titik ketegangan antara masyarakat Desa Ketara dengan Desa Segala Anyar.
"Di jalur bypass itu tetap ada personel yang bersiaga," katanya.
Dengan menerangkan hal demikian, Hariono memastikan situasi dan kondisi terkini di lokasi gelaran tradisi Bau Nyale 2024 aman terkendali.
"Termasuk pergerakan arus lalu lintas turut kami amankan, dan sekarang masih terpantau aman dan lancar," ujar dia.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Hariono melalui sambungan telepon dari Mataram, Kamis, mengatakan 559 anggota Polri ini berasal dari gabungan personel Polres Lombok Tengah dan Polda NTB.
"Yang dari Lombok Tengah 369 personel, BKO (bantuan kendali operasi) dari Polda NTB 190 orang," kata Hariono.
Dia menjelaskan bahwa 190 personel BKO dari Polda NTB terdiri dari satuan brigade mobil (satbirmob) sebanyak 90 orang, satuan samapta 90 orang, dan dari polairud 10 orang.
Personel yang bertugas dipastikan Hariono sudah dibekali dengan sejumlah kelengkapan standar pengamanan.
Sebagai bentuk persiapan pengamanan dari gelaran tradisi masyarakat Suku Sasak yang kini menjadi salah satu agenda pariwisata andalan NTB, Polri akan melaksanakan apel pasukan bersama pihak pemerintah daerah dan TNI.
"Sore ini akan digelar apel pasukan di dua areal parkir Timur Sirkuit Mandalika," ujarnya.
Terkait konflik sosial yang pernah terjadi antara masyarakat Desa Ketara dan Segala Anyar, Hariono memastikan bahwa pihaknya sudah menaruh atensi terhadap hal tersebut agar tidak muncul dalam gelaran tradisi Bau Nyale.
"Jadi, meskipun situasi saat ini dapat dikatakan aman, tidak ada gangguan, soal dua wilayah yang pernah berkonflik itu tetap jadi atensi kami," ucap dia.
Bentuk atensi terhadap hal tersebut, jelas Hariono, pihaknya telah menyiagakan personel pengamanan di jalur Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika, lokasi yang pernah menjadi titik ketegangan antara masyarakat Desa Ketara dengan Desa Segala Anyar.
"Di jalur bypass itu tetap ada personel yang bersiaga," katanya.
Dengan menerangkan hal demikian, Hariono memastikan situasi dan kondisi terkini di lokasi gelaran tradisi Bau Nyale 2024 aman terkendali.
"Termasuk pergerakan arus lalu lintas turut kami amankan, dan sekarang masih terpantau aman dan lancar," ujar dia.