Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan penanganan sampah pada tradisi Festival Bau Nyale (menangkap cacing laut) di Pantai Seger Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dilaksanakan secara gotong royong.
"Langkah penanganan sampah setelah Bau Nyale pada hari ini dilakukan secara gotong royong," kata Asisten II Setda Lombok Tengah Lendek Jayadi di Lombok Tengah, Rabu.
Untuk menyukseskan ajang Bau Nyale itu, telah dilakukan rapat koordinasi bersama pihak terkait untuk membahas strategi penanganan sampah setelah perayaan Bau Nyale.
"Kami sepakati beberapa langkah strategis untuk memastikan kebersihan kawasan wisata setelah festival budaya tahunan itu," katanya.
Baca juga: Ribuan warga tangkap "Nyale" di laut Mandalika Lombok Tengah
Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah gotong royong di Pantai Seger yang melibatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Lombok Tengah pada Jumat (21/2) mendatang.
Selain itu, setelah Bau Nyale, juga akan dilakukan beach clean up yang melibatkan berbagai pihak, termasuk ITDC, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
"Langkah ini diharapkan mampu menjaga kebersihan kawasan pantai yang menjadi destinasi utama wisatawan," katanya.
Untuk mendukung kebersihan kawasan wisata, pemerintah daerah juga akan menempatkan dua kontainer sampah di Pantai Seger guna memudahkan pengelolaan limbah usai acara.
Baca juga: Pengamanan Bau Nyale melibatkan 477 personel gabungan TNI-Polri
Satpol PP dan MC acara Bau Nyale juga diminta untuk aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kebersihan selama perayaan berlangsung.
“Kami ingin memastikan bahwa Bau Nyale tidak hanya menjadi perayaan budaya yang meriah, tetapi juga tetap menjaga kelestarian lingkungan. Kebersihan kawasan wisata harus menjadi prioritas bersama,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan langkah ini, diharapkan kawasan wisata di Lombok Tengah tetap bersih dan nyaman bagi wisatawan, sekaligus menciptakan budaya sadar lingkungan di tengah masyarakat.
"Wisatawan yang datang berkunjung dipastikan aman dan nyaman," katanya.
Baca juga: Okupansi hotel di Mandalika Lombok Tengah saat Bau Nyale capai 70 persen
Baca juga: Siswa TK-SMP di Lombok Tengah diliburkan saat tradisi Bau Nyale
Baca juga: Polisi razia peredaran miras di lokasi Bau Nyale di Lombok Tengah
Baca juga: Ribuan putri berjalan kaki di Mandalika Lombok jelang Bau Nyale 2025