Mataram (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola "Mataram Water Park" (MWP) yang merupakan salah satu aset pemerintah kota yang belum termanfaatkan.
"Kami masih membuka diri dan memberikan kesempatan bagi investor yang ingin mengelola aset yang berada di belakang tugu Bumi Gora Jalan Udayana itu," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.
Ia mengakui, jika menunggu investor untuk mengelola "Mataram Water Park" (MWP) memang sudah cukup lama, sebab investor memiliki pertimbangan-pertimbangan ekonomi.
Karenanya, harus ada keputusan realistis terhadap aset tersebut agar dapat termanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
"Idealnya, pengelolaan MWP kami lakukan sendiri, agar hasilnya bisa terlihat secara konkret. Tapi kembali lagi dengan keterbatasan anggaran dan program prioritas karenanya kami tetap membuka kesempatan bagi investor," katanya lagi.
Meski demikian, lanjut wakil wali kota berharap agar setelah pengelolaan MWP diserahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dispora diharapkan mampu melakukan berbagai inovasi terhadap keberadaan aset tersebut.
Kepala Dispora Kota Mataram Amran M Amin sebelumnya mengatakan, pihaknya saat ini mulai melakukan penghitungan kebutuhan anggaran renovasi MWP yang akan dijadikan sebagai kolam renang publik.
Tapi untuk sementara ini, Amran belum dapat memprediksi kebutuhan anggaran karena proses penghitungan akan disesuaikan dengan rencana desain renovasi kolam.
Apalagi, setelah timnya melakukan survei ke lokasi MPW kondisinya sangat parah karena sejak rampung dibangun beberapa tahun lalu belum termanfaatkan.
Bahkan pemerintah telah beberapa kali membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola MWP, namun belum ada yang mau karena untuk renovasi membutuhkan biaya besar.
"Karena itu, kami menginginkan MWP menjadi fasilitas publik, sehingga tidak monoton berfungsi sebagai kolam renang untuk atlet," katanya.
Untuk itu, lanjut mantan Camat Mataram ini, pihaknya merencanakan akan membuat fasilitas kolam renang anak-anak dan kolam renang khusus perempuan sebagai bentuk mendukung pariwisata halal.
"Setelah desain dan kebutuhan anggaran rampung, kami akan memprsentasikan minimal dihadapan sekretaris daerah (Sekda), dengan harapan kebutuhan anggaran bisa dialokasikan secara berharap mulai dari APBD perubahan tahun ini," katanya. (*)
"Kami masih membuka diri dan memberikan kesempatan bagi investor yang ingin mengelola aset yang berada di belakang tugu Bumi Gora Jalan Udayana itu," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.
Ia mengakui, jika menunggu investor untuk mengelola "Mataram Water Park" (MWP) memang sudah cukup lama, sebab investor memiliki pertimbangan-pertimbangan ekonomi.
Karenanya, harus ada keputusan realistis terhadap aset tersebut agar dapat termanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
"Idealnya, pengelolaan MWP kami lakukan sendiri, agar hasilnya bisa terlihat secara konkret. Tapi kembali lagi dengan keterbatasan anggaran dan program prioritas karenanya kami tetap membuka kesempatan bagi investor," katanya lagi.
Meski demikian, lanjut wakil wali kota berharap agar setelah pengelolaan MWP diserahkan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dispora diharapkan mampu melakukan berbagai inovasi terhadap keberadaan aset tersebut.
Kepala Dispora Kota Mataram Amran M Amin sebelumnya mengatakan, pihaknya saat ini mulai melakukan penghitungan kebutuhan anggaran renovasi MWP yang akan dijadikan sebagai kolam renang publik.
Tapi untuk sementara ini, Amran belum dapat memprediksi kebutuhan anggaran karena proses penghitungan akan disesuaikan dengan rencana desain renovasi kolam.
Apalagi, setelah timnya melakukan survei ke lokasi MPW kondisinya sangat parah karena sejak rampung dibangun beberapa tahun lalu belum termanfaatkan.
Bahkan pemerintah telah beberapa kali membuka kesempatan bagi investor untuk mengelola MWP, namun belum ada yang mau karena untuk renovasi membutuhkan biaya besar.
"Karena itu, kami menginginkan MWP menjadi fasilitas publik, sehingga tidak monoton berfungsi sebagai kolam renang untuk atlet," katanya.
Untuk itu, lanjut mantan Camat Mataram ini, pihaknya merencanakan akan membuat fasilitas kolam renang anak-anak dan kolam renang khusus perempuan sebagai bentuk mendukung pariwisata halal.
"Setelah desain dan kebutuhan anggaran rampung, kami akan memprsentasikan minimal dihadapan sekretaris daerah (Sekda), dengan harapan kebutuhan anggaran bisa dialokasikan secara berharap mulai dari APBD perubahan tahun ini," katanya. (*)