Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi memastikan gempa magnitudo 4,9 yang berpusat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu (2/3), sekitar pukul 17.48 WIB tidak memicu terjadinya kerusakan bangunan di daerah itu.
"Hingga Minggu malam, kami tidak menerima informasi dari masyarakat maupun laporan dari petugas di lapangan adanya bangunan ataupun fasilitas umum yang rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Minggu.
Meskipun tidak ada kerusakan yang disebabkan guncangan gempa tersebut, ia mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi, Sukabumi daerah rawan gempa.
Namun demikian, warga diimbau untuk tidak cepat percaya dengan informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya atau hoaks. Jika ingin mendapatkan informasi terkait gempa bisa datang langsung ke Sekretariat BPBD Kota Sukabumi atau membuka website BMKG serta portal berita yang kredibel.
Untuk meminimalisasi dampak jika terjadi bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan petugas penanggulangan bencana yang bisa dikerahkan kapan saja jika terjadi bencana. Selain itu, berkoordinasi dengan lembaga lainnya seperti Palang Merah Indonesia (PMI), relawan sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan potensi SAR lainnya.
"Kami secara rutin memberikan sosialisasi dan edukasi tentang kebencanaan khususnya gempa bumi baik melalui media sosial/massa maupun memberikan pelatihan secara langsung ke berbagai elemen masyarakat salah satunya pelajar agar sejak dini mengenal tentang mitigasi bencana," katanya.
Baca juga: info BMKG: Getaran gempa bumi Bengkulu dirasakan hingga Liwa dan OKU Selatan
Baca juga: Gempa bumi bermagnitudo 4.0 guncang Lombok Tengah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M4,9 yang terjadi pada Sabtu (2/3), pukul 17.48 WIB berlokasi di 7,55 LS-106,68 BT, 64 km tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 28 km.
"Hingga Minggu malam, kami tidak menerima informasi dari masyarakat maupun laporan dari petugas di lapangan adanya bangunan ataupun fasilitas umum yang rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Minggu.
Meskipun tidak ada kerusakan yang disebabkan guncangan gempa tersebut, ia mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap gempa bumi yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi, Sukabumi daerah rawan gempa.
Namun demikian, warga diimbau untuk tidak cepat percaya dengan informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya atau hoaks. Jika ingin mendapatkan informasi terkait gempa bisa datang langsung ke Sekretariat BPBD Kota Sukabumi atau membuka website BMKG serta portal berita yang kredibel.
Untuk meminimalisasi dampak jika terjadi bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan petugas penanggulangan bencana yang bisa dikerahkan kapan saja jika terjadi bencana. Selain itu, berkoordinasi dengan lembaga lainnya seperti Palang Merah Indonesia (PMI), relawan sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan potensi SAR lainnya.
"Kami secara rutin memberikan sosialisasi dan edukasi tentang kebencanaan khususnya gempa bumi baik melalui media sosial/massa maupun memberikan pelatihan secara langsung ke berbagai elemen masyarakat salah satunya pelajar agar sejak dini mengenal tentang mitigasi bencana," katanya.
Baca juga: info BMKG: Getaran gempa bumi Bengkulu dirasakan hingga Liwa dan OKU Selatan
Baca juga: Gempa bumi bermagnitudo 4.0 guncang Lombok Tengah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M4,9 yang terjadi pada Sabtu (2/3), pukul 17.48 WIB berlokasi di 7,55 LS-106,68 BT, 64 km tenggara Kabupaten Sukabumi di kedalaman 28 km.