Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, penanganan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Talo Ampenan, akan meniru konsep yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

"Kita pilih Kabupaten Banyumas menjadi percontohan pengelolaan sampah, karena sudah dinilai sukses dalam program penanganan sampah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Selasa.

Apalagi, lanjutnya, Banyumas merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang menjadi daerah "zero waste", bahkan tidak memiliki pembuangan sampah atau tempat pembuangan akhir (TPA).

Seluruh sampah masyarakat dibuang dan diolah ke sejumlah TPST yang tersebar di beberapa titik di Banyumas dan sampah yang terkumpul di TPST kemudian diolah sesuai dengan jenisnya baik itu sampah organik maupun anorganik.

Karena itulah, tahun ini pihaknya berencana akan melakukan studi komparasi bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram ke Kabupaten Banyumas.

"Tujuannya, agar konsep pengolahan sampah di TPST Kebon Talo termasuk Sandubaya sama dengan Banyumas," katanya.

Dengan meniru langkah sukses yang telah dilakukan Banyumas, katanya, Pemerintah Kota Mataram dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sampah di kota serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

"Pada akhirnya, sampah yang kita buang ke TPA hanya residu yang sudah tidak bisa diolah atau dimanfaatkan," katanya.

Lebih jauh Sekda mengatakan, TPST Kebon Talo Ampenan tahun ini mendapat bantuan dan untuk pembangunan dari pemerintah pusat sebesar Rp80 miliar.

Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan fisik di atas lahan satu hektare yang sudah disiapkan Pemerintah Kota Mataram, termasuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung pengolahan sampah .

"Dengan besaran anggaran yang diberikan, TPST Kebon Talo akan mirip dengan TPST di Banyumas, Jawa Tengah," katanya lagi.

Data DLH Kota Mataram menyebutkan, volume sampah di Kota Mataram saat ini mencapai sekitar 240 ton hingga 260 ton per hari. Sementara sampah yang dibuang ke TPA sekitar 190 ton hingga 195 ton per hari.

Jika dihitung terjadi pengurangan sampah yang dibuang ke TPA mencapai sekitar 50 ton hingga 70 ton per hari atau lebih dari 20 persen.

Pengurangan itu terjadi karena adanya program pilah sampah dari rumah yang kini semakin masif dilaksanakan masyarakat.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024