Mataram (Antara NTB) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melatih puluhan anak muda di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk menjadi Duta Damai Dunia Maya.
"Pembentukan duta damai dunia maya ini dilakukan dalam rangka membangun tujuan bersama untuk Indonesia damai. Hal ini juga sebagau bentuk komitmen dan konsisten BNPT untuk mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya kalangan generasi muda untuk bersinergi dalam mengkampayekan perdamaian, khususnya di dunia maya," kata Kepala Biro Umum BNPT Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, saat membuka pelatihan, di Mataram, Senin.
Brigjen Dadang menjelaskan BNPT sengaja menggandeng anak muda untuk menyebarkan perdamaian di dunia maya. Alasannya, karena dewasa ini dunia maya jadi ruang tanpa batas, bahkan hampir tanpa kontrol.
"Tentu banyak hal positif, tapi tidak bisa kita pungkiri banyak konten negatif, hasutan, hate speech, ajakan kekerasan, dan terorisme. Dengan adanya duta damai ini, kami berharap mereka bisa menjadi agen perdamaian yang akan bersinergi dengan BNPT dalam melakukan pencegahan paham radikal terorisme di dunia maya," ujarnya pula.
Sebanyak 60 duta damai NTB ini nantinya akan bergabung dengan ratusan duta damai yang sudah terbentuk di beberapa daerah lainnya.
NTB adalah daerah ke-10 yang tergabung dalam duta damai dunia maya di bawah kendali dari Pusat Media Damai (PMD) BNPT, setelah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta (2016), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan.
"Kegiatan ini adalah untuk membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya. Mereka akan dilatih untuk membuat konten-konten damai berupa tulisan, foto, video, gambar, dan website yang akan bersinergi dengan Pusat Media Damai menyebarkan perdamaian sekaligus memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya," katanya lagi.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko menambahkan, sebanyak 60 duta damai itu terdiri dari blogger, ahli IT, dan desain komunikasi visual (DKV).
Diharapkan setelah pelatihan, para peserta mampu menjalankan tugasnya yakni mengajak generasi muda agar menjauhi radikalisme dan terorisme dengan bahasa anak muda juga.
Saat ini, ujar Sujatmiko, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya sangat sulit untuk dikontrol. Karena itu diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama bagi generasi muda.
Karena itulah, pemerintah melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia maya dengan menggelar Pelatihan Duta Damai Dunia Maya.
Pelatihan selama empat hari yang dilaksanakan BNPT dipusatkan di Kota Mataram belangsung selama empat hari dari 23-26 Oktober 2017. (*)
"Pembentukan duta damai dunia maya ini dilakukan dalam rangka membangun tujuan bersama untuk Indonesia damai. Hal ini juga sebagau bentuk komitmen dan konsisten BNPT untuk mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya kalangan generasi muda untuk bersinergi dalam mengkampayekan perdamaian, khususnya di dunia maya," kata Kepala Biro Umum BNPT Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, saat membuka pelatihan, di Mataram, Senin.
Brigjen Dadang menjelaskan BNPT sengaja menggandeng anak muda untuk menyebarkan perdamaian di dunia maya. Alasannya, karena dewasa ini dunia maya jadi ruang tanpa batas, bahkan hampir tanpa kontrol.
"Tentu banyak hal positif, tapi tidak bisa kita pungkiri banyak konten negatif, hasutan, hate speech, ajakan kekerasan, dan terorisme. Dengan adanya duta damai ini, kami berharap mereka bisa menjadi agen perdamaian yang akan bersinergi dengan BNPT dalam melakukan pencegahan paham radikal terorisme di dunia maya," ujarnya pula.
Sebanyak 60 duta damai NTB ini nantinya akan bergabung dengan ratusan duta damai yang sudah terbentuk di beberapa daerah lainnya.
NTB adalah daerah ke-10 yang tergabung dalam duta damai dunia maya di bawah kendali dari Pusat Media Damai (PMD) BNPT, setelah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta (2016), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan.
"Kegiatan ini adalah untuk membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya. Mereka akan dilatih untuk membuat konten-konten damai berupa tulisan, foto, video, gambar, dan website yang akan bersinergi dengan Pusat Media Damai menyebarkan perdamaian sekaligus memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya," katanya lagi.
Ketua Panitia Pelaksana yang juga Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Pas Sujatmiko menambahkan, sebanyak 60 duta damai itu terdiri dari blogger, ahli IT, dan desain komunikasi visual (DKV).
Diharapkan setelah pelatihan, para peserta mampu menjalankan tugasnya yakni mengajak generasi muda agar menjauhi radikalisme dan terorisme dengan bahasa anak muda juga.
Saat ini, ujar Sujatmiko, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya sangat sulit untuk dikontrol. Karena itu diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama bagi generasi muda.
Karena itulah, pemerintah melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia maya dengan menggelar Pelatihan Duta Damai Dunia Maya.
Pelatihan selama empat hari yang dilaksanakan BNPT dipusatkan di Kota Mataram belangsung selama empat hari dari 23-26 Oktober 2017. (*)