Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan program bantuan budi daya ikan air tawar kepada kelompok masyarakat sebagai bagian pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Mulyadi di Mataram, Rabu, mengatakan, jumlah kelompok masyarakat menjadi sasaran bantuan budi daya ikan air tawar 2024, sebanyak 18 kelompok.
"Sebanyak 18 kelompok itu, tersebar pada enam kecamatan se-Kota Mataram. Jadi satu kecamatan dapat tiga kelompok," katanya.
Program bantuan budi daya ikan air tawar tersebut akan dilaksanakan sekitar triwulan kedua atau ketiga, sebab saat ini masih dilakukan persiapan administrasi dan lainnya. Bantuan program bantuan budi daya ikan air tawar yang akan diberikan berupa bibit dan pakan. Untuk bibit masing-masing kelompok mendapat 3.000 ekor, dan 25-30 sak pakan ikan.
"Jenis bibit ikan yang kita berikan adalah jenis ikan nila," katanya.
Ikan air tawar jenis nila ini, katanya, merupakan ikan yang banyak diminati masyarakat sebagai sumber protein hewani dan memiliki harga ekonomis yakni sekitar Rp28.000-Rp30.000 per kilogram.
Setelah bantuan diberikan, lanjut Mulyadi, pihaknya akan memberikan pendampingan dan pembinaan budi daya ikan air tawar hingga masa panen. Setelah panen, kelompok diharapkan bisa dikonsumsi untuk keluarga atau dijual. Kemudian hasil panen dapat digunakan untuk membeli bibit dan pakan sehingga menjadi kegiatan berkelanjutan.
Pasalnya, program bantuan budi daya ikan air tawar ini sekaligus untuk mendukung program gemar makan ikan, peningkatan konsumsi ikan, dan pemenuhan kebutuhan konsumsi ikan air tawar di Kota Mataram.
"Pada 2023, program ini juga sudah kita laksanakan pada 18 kelompok di enam kecamatan. Alhamdulillah, sampai saat ini masih berjalan," katanya.
Data DKP 2023 menyebutkan, kebutuhan ikan air tawar di Mataram khususnya jenis ikan nila mencapai 200 ton per bulan. Tetapi pembudi daya ikan nila di Mataram hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari 200 ton kebutuhan per bulan.
Baca juga: Cuaca ekstrem tak pengaruhi produksi ikan di Mataram
Baca juga: DKP Mataram usulkan 10 ton beras cadangan pangan daerah
Sementara 60 persen sisanya, didatangkan dari kabupaten penyangga seperti Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, bahkan dari Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, pembudi daya juga ada yang mengembangkan ikan air tawar jenis lele, patin, dan bawal untuk menambah pemenuhan ikan air tawar di Mataram.
Dengan adanya tambahan kebutuhan dari kabupaten penyangga dan jenis ikan air tawar lain, bisa mendukung tingkat konsumsi ikan di Kota Mataram saat ini mencapai mencapai rata-rata 20 kilogram per kepala keluarga (KK) per bulan.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Mulyadi di Mataram, Rabu, mengatakan, jumlah kelompok masyarakat menjadi sasaran bantuan budi daya ikan air tawar 2024, sebanyak 18 kelompok.
"Sebanyak 18 kelompok itu, tersebar pada enam kecamatan se-Kota Mataram. Jadi satu kecamatan dapat tiga kelompok," katanya.
Program bantuan budi daya ikan air tawar tersebut akan dilaksanakan sekitar triwulan kedua atau ketiga, sebab saat ini masih dilakukan persiapan administrasi dan lainnya. Bantuan program bantuan budi daya ikan air tawar yang akan diberikan berupa bibit dan pakan. Untuk bibit masing-masing kelompok mendapat 3.000 ekor, dan 25-30 sak pakan ikan.
"Jenis bibit ikan yang kita berikan adalah jenis ikan nila," katanya.
Ikan air tawar jenis nila ini, katanya, merupakan ikan yang banyak diminati masyarakat sebagai sumber protein hewani dan memiliki harga ekonomis yakni sekitar Rp28.000-Rp30.000 per kilogram.
Setelah bantuan diberikan, lanjut Mulyadi, pihaknya akan memberikan pendampingan dan pembinaan budi daya ikan air tawar hingga masa panen. Setelah panen, kelompok diharapkan bisa dikonsumsi untuk keluarga atau dijual. Kemudian hasil panen dapat digunakan untuk membeli bibit dan pakan sehingga menjadi kegiatan berkelanjutan.
Pasalnya, program bantuan budi daya ikan air tawar ini sekaligus untuk mendukung program gemar makan ikan, peningkatan konsumsi ikan, dan pemenuhan kebutuhan konsumsi ikan air tawar di Kota Mataram.
"Pada 2023, program ini juga sudah kita laksanakan pada 18 kelompok di enam kecamatan. Alhamdulillah, sampai saat ini masih berjalan," katanya.
Data DKP 2023 menyebutkan, kebutuhan ikan air tawar di Mataram khususnya jenis ikan nila mencapai 200 ton per bulan. Tetapi pembudi daya ikan nila di Mataram hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari 200 ton kebutuhan per bulan.
Baca juga: Cuaca ekstrem tak pengaruhi produksi ikan di Mataram
Baca juga: DKP Mataram usulkan 10 ton beras cadangan pangan daerah
Sementara 60 persen sisanya, didatangkan dari kabupaten penyangga seperti Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, bahkan dari Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, pembudi daya juga ada yang mengembangkan ikan air tawar jenis lele, patin, dan bawal untuk menambah pemenuhan ikan air tawar di Mataram.
Dengan adanya tambahan kebutuhan dari kabupaten penyangga dan jenis ikan air tawar lain, bisa mendukung tingkat konsumsi ikan di Kota Mataram saat ini mencapai mencapai rata-rata 20 kilogram per kepala keluarga (KK) per bulan.