Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mengapresiasi kegiatan buka puasa bersama tokoh lintas agama yang diinisiasi oleh Majelis Hukama Muslimin (MHM) karena memperkuat persaudaraan manusia.
"Ini program luar biasa. Semoga sinergi ini bisa terus ditingkatkan dan diperluas," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Dr. Adib dalam acara Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama bertajuk "Bhinneka Rasa, Satu Persaudaraan", di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Adib, upaya ini merupakan salah satu praktik baik untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan penuh kebaikan.
"Praktik baik program MHM untuk mengantarkan dunia semakin damai dan harmoni bisa dirasakan bangsa Indonesia," kata dia.
Sementara Direktur Majelis Hukama Muslimin cabang Indonesia Muchlis M Hanafi memandang pentingnya upaya umat Islam dalam membangun semangat persaudaraan antar-umat beragama, dan sikap saling menghormati antarsesama.
"Hari ini kita duduk bersama di meja yang sama dari latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda. Kita berkedudukan yang sama di hadapan Tuhan," kata Muchlis M Hanafi.
Mengutip Imam Ali, Muchlis M Hanafi mengatakan bahwa manusia ada yang satu saudara seagama dan yang tidak seagama itu setara dalam kemanusiaan.
MHM merupakan lembaga independen lintas negara yang didirikan pada 2014 oleh sejumlah ulama, tokoh, dan cendekiawan dari berbagai agama. Organisasi ini bertujuan mengukuhkan dan mengembangkan budaya damai, toleransi, koeksistensi dan persaudaraan manusia. Selama 10 tahun, kata Muchlis, beragam inisiatif diluncurkan MHM.
"Beragam fenomena, mulai islamophobia, terorisme, perubahan iklim, menarik perhatian MHM," katanya.
Sementara sejak 1 September 2021, MHM cabang Indonesia beroperasi secara virtual. Kemudian kantor cabang Indonesia diresmikan pada Oktober 2023 di Jakarta.
Baca juga: Ramadhan momentum bangun persaudaraan antarumat beragama
Baca juga: Terus bermunculan, Dinsos Lombok Tengah tertibkan PPKS di bulan Ramadhan
Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh lintas agama, diantaranya Sekretaris Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Manuputty, Wakil Ketua Bidang Budaya dan Tradisi Puan Hayati Indonesia Nina Rustina, perwakilan dari Khonghucu Wandi Suwardi, dan Sekretaris Komite Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan pada Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Rm. Agustinus Heri Wibowo.
Selain itu, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Amany Lubis, perwakilan dari Hindu I Wayan Kantun Mandara, dan Banthe Dhammasubho dari Buddha.
"Ini program luar biasa. Semoga sinergi ini bisa terus ditingkatkan dan diperluas," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Dr. Adib dalam acara Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama bertajuk "Bhinneka Rasa, Satu Persaudaraan", di Jakarta, Kamis malam.
Menurut Adib, upaya ini merupakan salah satu praktik baik untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan penuh kebaikan.
"Praktik baik program MHM untuk mengantarkan dunia semakin damai dan harmoni bisa dirasakan bangsa Indonesia," kata dia.
Sementara Direktur Majelis Hukama Muslimin cabang Indonesia Muchlis M Hanafi memandang pentingnya upaya umat Islam dalam membangun semangat persaudaraan antar-umat beragama, dan sikap saling menghormati antarsesama.
"Hari ini kita duduk bersama di meja yang sama dari latar belakang agama dan kepercayaan yang berbeda. Kita berkedudukan yang sama di hadapan Tuhan," kata Muchlis M Hanafi.
Mengutip Imam Ali, Muchlis M Hanafi mengatakan bahwa manusia ada yang satu saudara seagama dan yang tidak seagama itu setara dalam kemanusiaan.
MHM merupakan lembaga independen lintas negara yang didirikan pada 2014 oleh sejumlah ulama, tokoh, dan cendekiawan dari berbagai agama. Organisasi ini bertujuan mengukuhkan dan mengembangkan budaya damai, toleransi, koeksistensi dan persaudaraan manusia. Selama 10 tahun, kata Muchlis, beragam inisiatif diluncurkan MHM.
"Beragam fenomena, mulai islamophobia, terorisme, perubahan iklim, menarik perhatian MHM," katanya.
Sementara sejak 1 September 2021, MHM cabang Indonesia beroperasi secara virtual. Kemudian kantor cabang Indonesia diresmikan pada Oktober 2023 di Jakarta.
Baca juga: Ramadhan momentum bangun persaudaraan antarumat beragama
Baca juga: Terus bermunculan, Dinsos Lombok Tengah tertibkan PPKS di bulan Ramadhan
Acara tersebut dihadiri berbagai tokoh lintas agama, diantaranya Sekretaris Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Jacklevyn Manuputty, Wakil Ketua Bidang Budaya dan Tradisi Puan Hayati Indonesia Nina Rustina, perwakilan dari Khonghucu Wandi Suwardi, dan Sekretaris Komite Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan pada Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Rm. Agustinus Heri Wibowo.
Selain itu, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Amany Lubis, perwakilan dari Hindu I Wayan Kantun Mandara, dan Banthe Dhammasubho dari Buddha.