Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menambah personel koordinator untuk mengatasi pelanggaran parkir kendaraan selama Ramadhan 1445 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Minggu, mengatakan jumlah koordinator parkir ditambah menjadi 21 orang dari sebelumnya 15 orang.
"Jumlah itu masih bisa bertambah seiring dengan intensitas indikasi pelanggaran parkir apalagi menjelang Idul Fitri 2024," katanya.
Koordinator pelanggaran parkir tersebut setiap harinya bertugas untuk memberikan pemahaman kepada 922 juru parkir yang tersebar di 740 titik parkir di Kota Mataram agar tidak menggunakan badan jalan atau fasilitas publik.
Baca juga: Target pajak parkir di Mataram turun jadi Rp2 miliar
Biasanya, juru parkir asal menerima kendaraan saja, tanpa memikirkan lahan parkir, sebab semakin banyak kendaraan masuk, maka pemasukan juru parkir semakin banyak.
"Petugas parkir harusnya memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan agar tidak memicu kemacetan, dengan tidak menggunakan badan jalan," katanya.
Apalagi, selama Ramadhan ini terjadi sejumlah titik rawan kemacetan arus lalu lintas antara lain, di Jalan Dakota Rembiga, Jalan Airlangga, Tanah Haji, Pagesangan, Simpang Tiga AURI, dan Simpang 4 Rumak.
Baca juga: Dishub Mataram menyiapkan layanan pelindung kendaraan parkir
Kemacetan arus lalu lintas pada lokasi saat sore hari tersebut dipicu karena kendaraan keluar bersamaan baik untuk pekerja pulang kantor maupun warga yang mencari takjil.
Sebenarnya, kata dia, volume kendaraan di Kota Mataram masih sama, hanya saja aktivitas di bulan Puasa terkonsentrasi di sejumlah titik itu karena warga berburu takjil.
"Pekerja yang biasanya pulang kantor langsung ke rumah, sekarang mampir cari takjil, belum lagi warga yang akan pergi keluar buka bersama, sehingga terjadi kepadatan kendaraan," katanya.
Baca juga: Saber pungli Mataram atensi fenomena tunggakan retribusi parkir ratusan juta
Zulkarwin mengatakan potensi kemacetan akan terus meningkat menjelang Idul Fitri, terutama pada pusat-pusat perbelanjaan dan toko pakaian.
Itulah yang menjadi tugas koordinator parkir dan petugas yang disiagakan. Karenanya, menjelang Idul Fitri, Dishub juga akan menambah personel pengamanan dari biasa 30 orang menjadi 70 orang.
Pertimbangannya, selain tingkat kemacetan semakin tinggi, intensitas keramaian juga lebih lama yakni dari pagi, sore, hingga malam.
"Kalau sekarang puncak keramaian terjadi pada menjelang waktu berbuka puasa," katanya.
Baca juga: Pengamat Unram soroti legalitas juru parkir
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin di Mataram, Minggu, mengatakan jumlah koordinator parkir ditambah menjadi 21 orang dari sebelumnya 15 orang.
"Jumlah itu masih bisa bertambah seiring dengan intensitas indikasi pelanggaran parkir apalagi menjelang Idul Fitri 2024," katanya.
Koordinator pelanggaran parkir tersebut setiap harinya bertugas untuk memberikan pemahaman kepada 922 juru parkir yang tersebar di 740 titik parkir di Kota Mataram agar tidak menggunakan badan jalan atau fasilitas publik.
Baca juga: Target pajak parkir di Mataram turun jadi Rp2 miliar
Biasanya, juru parkir asal menerima kendaraan saja, tanpa memikirkan lahan parkir, sebab semakin banyak kendaraan masuk, maka pemasukan juru parkir semakin banyak.
"Petugas parkir harusnya memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan agar tidak memicu kemacetan, dengan tidak menggunakan badan jalan," katanya.
Apalagi, selama Ramadhan ini terjadi sejumlah titik rawan kemacetan arus lalu lintas antara lain, di Jalan Dakota Rembiga, Jalan Airlangga, Tanah Haji, Pagesangan, Simpang Tiga AURI, dan Simpang 4 Rumak.
Baca juga: Dishub Mataram menyiapkan layanan pelindung kendaraan parkir
Kemacetan arus lalu lintas pada lokasi saat sore hari tersebut dipicu karena kendaraan keluar bersamaan baik untuk pekerja pulang kantor maupun warga yang mencari takjil.
Sebenarnya, kata dia, volume kendaraan di Kota Mataram masih sama, hanya saja aktivitas di bulan Puasa terkonsentrasi di sejumlah titik itu karena warga berburu takjil.
"Pekerja yang biasanya pulang kantor langsung ke rumah, sekarang mampir cari takjil, belum lagi warga yang akan pergi keluar buka bersama, sehingga terjadi kepadatan kendaraan," katanya.
Baca juga: Saber pungli Mataram atensi fenomena tunggakan retribusi parkir ratusan juta
Zulkarwin mengatakan potensi kemacetan akan terus meningkat menjelang Idul Fitri, terutama pada pusat-pusat perbelanjaan dan toko pakaian.
Itulah yang menjadi tugas koordinator parkir dan petugas yang disiagakan. Karenanya, menjelang Idul Fitri, Dishub juga akan menambah personel pengamanan dari biasa 30 orang menjadi 70 orang.
Pertimbangannya, selain tingkat kemacetan semakin tinggi, intensitas keramaian juga lebih lama yakni dari pagi, sore, hingga malam.
"Kalau sekarang puncak keramaian terjadi pada menjelang waktu berbuka puasa," katanya.
Baca juga: Pengamat Unram soroti legalitas juru parkir