Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Abdul Haris mengapresiasi perusahaan teknologi yang turut serta berperan menyiapkan talenta digital di Indonesia.
Haris, saat ditemui di Jakarta, Selasa, menilai dukungan perusahaan teknologi dalam pendidikan digital sangat berarti bagi perkembangan sumber daya manusia Indonesia. Kementerian, kata dia, mendukung berbagai langkah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di pesantren.
Dia mencontohkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Huawei, yang memberikan donasi perangkat telekomunikasi dan penunjang kegiatan belajar mengajar kepada sejumlah pesantren dan panti asuhan, sebagai upaya untuk mengembangkan literasi digital di Indonesia dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dalam era digital. Kegiatan seperti itu, kata dia, memberikan ruang bagi para santri untuk bisa mungkin mengenal lebih jauh bagaimana dunia digital.
Cara itu juga dinilai sebagai upaya membekali anak-anak dengan literasi digital.
"Kami tentu mendukung apa yang sudah dilakukan terkait dengan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia Indonesia yang terus kita lakukan untuk mencapai di 100 tahun Indonesia merdeka ini kita mendapatkan Indonesia yang penuh dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan maju untuk menggapai Indonesia Emas," kata Haris.
Sementara itu, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan menambahkan bahwa saat ini masyarakat telah memasuki era di mana segala hal telah menggunakan pendekatan digital.
Baca juga: Kemenkominfo mengajak perempuan giat berkarya di era digital
Baca juga: Kamera digital Fujifilm X100VI diluncurkan, begini spesifikasinya
Oleh karena itu, dia mendorong semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pihak swasta, sekolah, maupun kampus untuk meningkatkan pendidikan di bidang teknologi digital. Dia berharap pihak-pihak terkait bisa memberikan dukungan dan kontribusi untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia dalam bidang teknologi digital.
"Tidak hanya sebagai pengguna, tetapi, juga bisa menjadi yang punya inovasi dan kreativitas," kata Abetnego menambahkan.
Haris, saat ditemui di Jakarta, Selasa, menilai dukungan perusahaan teknologi dalam pendidikan digital sangat berarti bagi perkembangan sumber daya manusia Indonesia. Kementerian, kata dia, mendukung berbagai langkah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk di pesantren.
Dia mencontohkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan Huawei, yang memberikan donasi perangkat telekomunikasi dan penunjang kegiatan belajar mengajar kepada sejumlah pesantren dan panti asuhan, sebagai upaya untuk mengembangkan literasi digital di Indonesia dan menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dalam era digital. Kegiatan seperti itu, kata dia, memberikan ruang bagi para santri untuk bisa mungkin mengenal lebih jauh bagaimana dunia digital.
Cara itu juga dinilai sebagai upaya membekali anak-anak dengan literasi digital.
"Kami tentu mendukung apa yang sudah dilakukan terkait dengan peningkatan kualitas dari sumber daya manusia Indonesia yang terus kita lakukan untuk mencapai di 100 tahun Indonesia merdeka ini kita mendapatkan Indonesia yang penuh dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan maju untuk menggapai Indonesia Emas," kata Haris.
Sementara itu, Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Abetnego Tarigan menambahkan bahwa saat ini masyarakat telah memasuki era di mana segala hal telah menggunakan pendekatan digital.
Baca juga: Kemenkominfo mengajak perempuan giat berkarya di era digital
Baca juga: Kamera digital Fujifilm X100VI diluncurkan, begini spesifikasinya
Oleh karena itu, dia mendorong semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pihak swasta, sekolah, maupun kampus untuk meningkatkan pendidikan di bidang teknologi digital. Dia berharap pihak-pihak terkait bisa memberikan dukungan dan kontribusi untuk memperkuat kemampuan sumber daya manusia dalam bidang teknologi digital.
"Tidak hanya sebagai pengguna, tetapi, juga bisa menjadi yang punya inovasi dan kreativitas," kata Abetnego menambahkan.