Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, kenaikan harga telur ayam di pasar tradisional yang saat ini mencapai Rp60.000-Rp65.000 per 30 butir dipicu karena permintaan tinggi selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah/2024.

"Karena selain untuk kebutuhan konsumsi, telur juga banyak digunakan untuk membuat kue Lebaran," kata Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Senin.

Sementara, lanjutnya, produksi telur saat ini berkurang. Hal itu sesuai dengan hasil komunikasi dengan para distributor yang menyebutkan produksi yang biasanya sehari mencapai 80 ribu butir pada satu distributor, kini berkurang hingga 50 persen atau menjadi 40 ribu butir per hari per satu distributor.

"Jadi di sini berlaku hukum pasar yakni permintaan meningkat harga naik," katanya.

Terkait dengan itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang signifikan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Termasuk Dinas Pertanian untuk berkoordinasi mendatangkan telur dari luar daerah seperti dari Pulau Bali agar kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri bisa terpenuhi.

"Yang perlu kita jaga saat ini adalah stok ketersediaan agar telur tidak kosong di pasar, walaupun harga sedikit naik," katanya.

Selain itu, pihaknya juga sekarang sedang melaksanakan kegiatan pasar rakyat tambahan selama tiga hari yakni mulai tanggal 1-3 April 2024 di dua lokasi.

Untuk hari ini, Disdag melaksanakan pasar rakyat di Kelurahan Dasan Agung Kecamatan Selaparang, dan pada tanggal 2-3 April 2024, dilaksanakan di Lapangan Rembiga.

"Harga telur di pasar rakyat dijual Rp50.000-Rp52.000 per 30 butir," katanya.

Baca juga: Kementan pastikan ketersediaan telur dan daging ayam
Baca juga: Dinas Pertanian Mataram memantau stok telur di distributor

Diharapkan kesempatan pasar rakyat tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbelanja bahan pokok sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.

Sri menambahkan, tiga kali kegiatan pasar rakyat di awal April ini merupakan permintaan dari warga, setelah sebelumnya dilakukan pada enam kecamatan se-Kota Mataram dari tanggal 19-28 Maret 2024.

Dalam setiap kegiatan pasar rakyat, telur, beras, dan minyak goreng selalu jadi incaran masyarakat karena harga murah di bawah harga pasar.

"Untuk beras Rp10.400 per kilogram di pasar Rp15.000 per kilogram, dan minyak goreng Rp14.000 per liter sedangkan di pasar Rp17.000-Rp18.000 per liter," katanya.


 

Pewarta : Nirkomala
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024