Mataram (ANTARA) - Nama Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi masuk radar Partai Golkar untuk diusung maju dalam Pilkada Gubernur NTB pada 27 Nopember 2024.
Dihubungi melalui telepon di Mataram, Jumat, Sekretaris DPD Golkar NTB, Firad Parizka membenarkan surat rekomendasi yang beredar kalau nama Penjabat Gubernur Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi masuk dalam radar Partai Golkar untuk diusung jadi calon gubernur.
"DPP terus berkomunikasi dengan DPD siapa yang potensial untuk diberikan rekomendasi di Pilgub, dan Gita sudah jauh-jauh hari komunikasi," ujarnya.
Firad mengakui bahwa sebelumnya sudah memberikan rekomendasi ke tiga nama sebagai calon gubernur atau wakil gubernur yakni Suhaili dan Mohan Roliskana sebagai calon gubernur sementara Indah Dhamayanti Putri sebagai calon wakil gubernur
"Tiga nama ini sudah bekerja, Gita masuk belakangan dan kita menerima siapapun yang ingin maju," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa Gita sudah sangat intensif berkomunikasi sebelum keluarnya rekomendasi tersebut. Firad juga menegaskan bahwa partai-nya tidak sembarangan memberikan rekomendasi terkait pencalonan kepala daerah.
"Sudah lama komunikasi-nya," katanya.
Sebelumnya Penjabat Gubernur Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi angkat bicara terkait desas desus di masyarakat bahwa dirinya akan maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Nopember 2024 mendatang.
Miq Gite sapaan akrabnya mengaku saat ini fokus bekerja dulu sebagai penjabat (Pj) gubernur sesuai amanah yang diberikan pemerintah pusat kepadanya.
"Sekarang saya ranah orang birokrasi administrasi dan saya belum jadi orang politik," ujarnya.
Baca juga: KPU membentuk badan ad hoc pilkada 17 April 2024
Baca juga: Pilgub menggunakan APBD provinsi
Meski tidak menampik, jabatan Pj gubernur tak lepas dari politik tetapi secara proses rekruitmen-nya, Gite menyatakan bahwa dirinya terpilih melalui jalur kompetensi birokrasi sebagai abdi negara.
Namun demikian, ia mengaku tidak bisa mengontrol opini publik tentang dirinya. Termasuk, pandangan masyarakat terkait tulisan-tulisan yang dia tulis sendiri dan dimuat di sejumlah media massa, diasumsikan mengandung pesan-pesan politik 2024. Miq Gite menegaskan mengembalikan semuanya itu kepada masyarakat yang menilai.
Sementara itu disinggung terkait isu dirinya telah mendapat restu dari keluarga besar untuk maju pilkada. Ia mengaku sampai sekarang belum ada restu dari keluarga, baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Sebab, dirinya pun tidak pernah menyampaikan kepada keluarga akan maju pilkada.
"Belum ada keluarga yang hubungi, saya juga tidak pernah ngomong pilkada. Justru saya nunggu restu teman-teman wartawan," seloroh Gite kepada wartawan usai sidang paripurna DPRD NTB.
Kendati saat ini belum memutuskan apa-apa, Miq Gite menyatakan pada saatnya nanti dirinya akan menentukan sikap. Apakah tetap meneruskan sebagai Pj gubernur atau mundur dan ikut bertarung di kontestasi pilkada November 2024.
"Sudah banyak contoh calon, dibuktikan dengan Pak Jokowi yang memilih KH Ma'ruf Amin di menit akhir, siapa yang tahu. Yang jelas kita lihat situasi dan sinyal dari langit," katanya.
Dihubungi melalui telepon di Mataram, Jumat, Sekretaris DPD Golkar NTB, Firad Parizka membenarkan surat rekomendasi yang beredar kalau nama Penjabat Gubernur Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi masuk dalam radar Partai Golkar untuk diusung jadi calon gubernur.
"DPP terus berkomunikasi dengan DPD siapa yang potensial untuk diberikan rekomendasi di Pilgub, dan Gita sudah jauh-jauh hari komunikasi," ujarnya.
Firad mengakui bahwa sebelumnya sudah memberikan rekomendasi ke tiga nama sebagai calon gubernur atau wakil gubernur yakni Suhaili dan Mohan Roliskana sebagai calon gubernur sementara Indah Dhamayanti Putri sebagai calon wakil gubernur
"Tiga nama ini sudah bekerja, Gita masuk belakangan dan kita menerima siapapun yang ingin maju," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa Gita sudah sangat intensif berkomunikasi sebelum keluarnya rekomendasi tersebut. Firad juga menegaskan bahwa partai-nya tidak sembarangan memberikan rekomendasi terkait pencalonan kepala daerah.
"Sudah lama komunikasi-nya," katanya.
Sebelumnya Penjabat Gubernur Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi angkat bicara terkait desas desus di masyarakat bahwa dirinya akan maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Nopember 2024 mendatang.
Miq Gite sapaan akrabnya mengaku saat ini fokus bekerja dulu sebagai penjabat (Pj) gubernur sesuai amanah yang diberikan pemerintah pusat kepadanya.
"Sekarang saya ranah orang birokrasi administrasi dan saya belum jadi orang politik," ujarnya.
Baca juga: KPU membentuk badan ad hoc pilkada 17 April 2024
Baca juga: Pilgub menggunakan APBD provinsi
Meski tidak menampik, jabatan Pj gubernur tak lepas dari politik tetapi secara proses rekruitmen-nya, Gite menyatakan bahwa dirinya terpilih melalui jalur kompetensi birokrasi sebagai abdi negara.
Namun demikian, ia mengaku tidak bisa mengontrol opini publik tentang dirinya. Termasuk, pandangan masyarakat terkait tulisan-tulisan yang dia tulis sendiri dan dimuat di sejumlah media massa, diasumsikan mengandung pesan-pesan politik 2024. Miq Gite menegaskan mengembalikan semuanya itu kepada masyarakat yang menilai.
Sementara itu disinggung terkait isu dirinya telah mendapat restu dari keluarga besar untuk maju pilkada. Ia mengaku sampai sekarang belum ada restu dari keluarga, baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Sebab, dirinya pun tidak pernah menyampaikan kepada keluarga akan maju pilkada.
"Belum ada keluarga yang hubungi, saya juga tidak pernah ngomong pilkada. Justru saya nunggu restu teman-teman wartawan," seloroh Gite kepada wartawan usai sidang paripurna DPRD NTB.
Kendati saat ini belum memutuskan apa-apa, Miq Gite menyatakan pada saatnya nanti dirinya akan menentukan sikap. Apakah tetap meneruskan sebagai Pj gubernur atau mundur dan ikut bertarung di kontestasi pilkada November 2024.
"Sudah banyak contoh calon, dibuktikan dengan Pak Jokowi yang memilih KH Ma'ruf Amin di menit akhir, siapa yang tahu. Yang jelas kita lihat situasi dan sinyal dari langit," katanya.