Jakarta (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta menyiagakan sekitar 2.000 pangkalan gas elpiji 3 kilogram (kg) untuk mengantisipasi tingginya permintaan selama Lebaran 1445 Hijriah.
Pangkalan gas itu berkoordinasi dengan PT Pertamina serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas).
"Di Jakarta total ada 5.099 pangkalan, namun yang kami siagakan sebanyak 2.527 pangkalan di lokasi yang padat penduduk dan ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Senin.
Pangkalan gas yang disiagakan itu, kata Hari, harus tetap memberikan pelayanan selama cuti bersama dan libur Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebanyak 2.527 pangkalan siaga tersebut disebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kabupaten administrasi di DKI Jakarta.
"Pangkalan siaga nantinya bisa mendapat tambahan kuota dari Pertamina apabila terjadi kondisi mendesak," ujar Hari.
Selain itu, Hari menyampaikan ketersediaan elpiji 3 kilogram dipastikan aman selama libur hingga setelahnya. Kuota elpiji 3 kilogram tahun 2024 yang diberikan Dirjen Migas untuk DKI Jakarta sebesar 417.234 Metrik Ton (MT) atau sebanyak 139.081.000 tabung.
Sementara, realisasi pendistribusian elpiji 3 kilogram sampai dengan Maret 2024 sebesar 102.677 Metrik Ton atau sebanyak 34.225.798 tabung.
"Stok aman, yang kita antisipasi justru distribusi makanya dibentuk pangkalan siaga untuk memastikan selama libur Lebaran dan seminggu setelahnya elpiji tetap tersedia di masyarakat," ucap Hari.
Baca juga: Pasokan BBM dan elpiji tetap normal usai gempa Tuban
Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji 3 Kg subsidi di Pulau Sumbawa
Baca juga: Pasokan BBM dan elpiji tetap normal usai gempa Tuban
Baca juga: Pertamina tambah pasokan elpiji 3 Kg subsidi di Pulau Sumbawa
Adapun sebaran pangkalan siaga di Jakarta, antara lain Jakarta Pusat 91 pangkalan siaga, Jakarta Selatan 1.200 pangkalan, Jakarta Timur 166 pangkalan siaga, Jakarta Utara 788 pangkalan siaga, dan Kepulauan Seribu 8 pangkalan siaga.
"Di pangkalan harga eceran tertinggi (HET) masih mengacu kepada Peraturan Gubernur DKI Jakarta nomor 4 tahun 2015 yaitu 16.000 rupiah," kata Hari.