Jakarta (ANTARA) - Atase Perdagangan (Atdag) KBRI di Seoul, Korea Selatan Eko Prilianto Sudrajat mengatakan, pembukaan kedai kopi sementara atau pop-up yang dilakukan Toko Kopi Tuku di Korea Selatan sejalan dengan program Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Negara Gingseng tersebut.
Eko menyebutkan Kemendag terus mendukung upaya pelaku usaha Indonesia untuk berekspansi ke luar negeri untuk memasarkan produk-produknya.
"Kementerian Perdagangan terus mendukung upaya yang dilakukan pelaku usaha dengan membuka kedai pop-up seperti ini maupun dalam bentuk lainnya untuk mengekspor produk Indonesia di Korea Selatan," ujar Eko melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika mengatakan, tujuan Toko Kopi Tuku membuka kedai kopi pop-up ini adalah untuk mengeksplorasi peluang ekspansi bisnis di Korea Selatan untuk produk kopi dan peralatan penyeduhannya.
Dengan adanya kedai kopi pop-up tersebut, pelaku usaha dapat melihat antusiasme konsumen dan mempelajari perilaku konsumen.
Selain itu, hal ini juga dimanfaatkan untuk memperoleh informasi pasar di Korea Selatan dan membangun jaringan komunitas setempat untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya kopi Indonesia di Korea Selatan. Korea Selatan dipilih sebagai tujuan ekspansi dikarenakan kecintaan masyarakat Korea Selatan terhadap budaya minum kopi.
"Hadirnya kedai kopi pop-up ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha untuk mengetahui dan memperoleh informasi pasar suatu produk, dalam hal ini produk kopi. Pelaku usaha juga dapat berinteraksi secara langsung dan menangkap keinginan konsumen," kata Zelda.
Pada 2023, berdasarkan data Korea International Trade Association (KITA), Korea Selatan mengimpor kopi dari Indonesia sebesar 11,2 juta dolar AS.
Pada periode 2019-2023 impor kopi tersebut mengalami peningkatan tren rata-rata 3,85 persen. Hal ini membuktikan bahwa publik Korea Selatan menggemari produk kopi asal Indonesia.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2023 mencapai 18,17 miliar dolar AS. Tren perdagangan nonmigas kedua negara mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 12,14 persen.
Baca juga: Wamenag mengimbau masyarakat tetap tertib meramaikan malam takbiran
Baca juga: Ormas keagamaan jembatan penghubung pemerintah dengan rakyat
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan tahun 2023 tercatat sebesar 8,60 miliar dolar AS. Tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) mengalami peningkatan 14,21 persen.
Sedangkan, nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan pada 2023 adalah 9,57 miliar dolar AS. Tren nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan meningkat dalam lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 10,26 persen.
Eko menyebutkan Kemendag terus mendukung upaya pelaku usaha Indonesia untuk berekspansi ke luar negeri untuk memasarkan produk-produknya.
"Kementerian Perdagangan terus mendukung upaya yang dilakukan pelaku usaha dengan membuka kedai pop-up seperti ini maupun dalam bentuk lainnya untuk mengekspor produk Indonesia di Korea Selatan," ujar Eko melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul Zelda Wulan Kartika mengatakan, tujuan Toko Kopi Tuku membuka kedai kopi pop-up ini adalah untuk mengeksplorasi peluang ekspansi bisnis di Korea Selatan untuk produk kopi dan peralatan penyeduhannya.
Dengan adanya kedai kopi pop-up tersebut, pelaku usaha dapat melihat antusiasme konsumen dan mempelajari perilaku konsumen.
Selain itu, hal ini juga dimanfaatkan untuk memperoleh informasi pasar di Korea Selatan dan membangun jaringan komunitas setempat untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan budaya kopi Indonesia di Korea Selatan. Korea Selatan dipilih sebagai tujuan ekspansi dikarenakan kecintaan masyarakat Korea Selatan terhadap budaya minum kopi.
"Hadirnya kedai kopi pop-up ini sangat bermanfaat bagi pelaku usaha untuk mengetahui dan memperoleh informasi pasar suatu produk, dalam hal ini produk kopi. Pelaku usaha juga dapat berinteraksi secara langsung dan menangkap keinginan konsumen," kata Zelda.
Pada 2023, berdasarkan data Korea International Trade Association (KITA), Korea Selatan mengimpor kopi dari Indonesia sebesar 11,2 juta dolar AS.
Pada periode 2019-2023 impor kopi tersebut mengalami peningkatan tren rata-rata 3,85 persen. Hal ini membuktikan bahwa publik Korea Selatan menggemari produk kopi asal Indonesia.
Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2023 mencapai 18,17 miliar dolar AS. Tren perdagangan nonmigas kedua negara mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 12,14 persen.
Baca juga: Wamenag mengimbau masyarakat tetap tertib meramaikan malam takbiran
Baca juga: Ormas keagamaan jembatan penghubung pemerintah dengan rakyat
Sementara itu, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan tahun 2023 tercatat sebesar 8,60 miliar dolar AS. Tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) mengalami peningkatan 14,21 persen.
Sedangkan, nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan pada 2023 adalah 9,57 miliar dolar AS. Tren nilai impor nonmigas Indonesia dari Korea Selatan meningkat dalam lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 10,26 persen.