Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melaksanakan gerakan minum Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi tingkat SMP dan SMA sederajat dalam rangka pencegahan stunting.
"Gerakan ini sebagai langkah antisipasi lahirnya penderita stunting baru di Lombok Tengah," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah HM Nursiah usai acara peluncuran gerakan TTD di SMP Negeri 1 Batukliang di Praya, Senin.
Ia mengatakan pemberian tablet tambah darah ini juga untuk mencegah terjadinya kekurangan darah, supaya manfaatnya langsung dirasakan para siswi yang mengkonsumsi.
Tablet tersebut, kata dia, akan diberikan secara serentak setiap hari Sabtu setiap pekan pada semua sekolah SMP maupun SMA sederajat di Lombok Tengah.
"Jumlah sasaran program ini sebanyak 43.000 siswi," katanya.
Ia mengatakan Pemkab ombok Tengah sudah mulai melaksanakan program ini sejak 2023 dengan jumlah stok 7 juta tablet dan pada 2024 akan mendapatkan tambahan tiga juta tablet.
Pemberian TTD secara serentak setiap pekan merupakan inovasi Pemkab Lombok Tengah dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan pemberian TTD secara serentak dan rutin ini merupakan yang pertama di NTB.
"Langkah ini merupakan antisipasi yang bersifat spesifik," katanya.
Untuk angka kasus stunting di Lombok Tengah telah menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau mencapai 10,91 persen pada awal 2024.
"Angka stunting di Lombok Tengah mencapai 10,91 persen atau telah di bawah target nasional yakni 14 persen," katanya.
Ia mengatakan angka kasus stunting di Lombok Tengah pada akhir 2023 mencapai 13,34 persen atau sudah di bawah target nasional. Namun pemerintah daerah terus melakukan terobosan dengan pemberian makanan tambahan, sehingga angka stunting terus mengalami penurunan setiap bulan.
Angka stunting di Lombok Tengah saat ini berada di urutan ketiga dari 10 kabupaten/kita di NTB setelah Sumbawa dan Sumbawa Barat.
"Jumlah balita stunting hingga Februari 2024 itu 10.012 balita," katanya.