Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan Badan Standar Nasional (BSN) mulai melakukan pengawalan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah setempat.
"Ada enam daerah di Indonesia yang menjadi wilayah binaan BSN, termasuk Lombok Tengah," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah di Praya, Jumat.
Oleh karena itu, pemerintah daerah telah menyiapkan ruangan khusus untuk tim dari Badan Standar Nasional untuk melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM di Lombok Tengah, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk dari daerah lain.
"Akan ada ruangan khusus nantinya yang dipersiapkan, agar para pelaku UMKM mendapatkan pembinaan yang maksimal," katanya.
Ia mengatakan tujuan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Lombok Tengah dan produk yang dihasilkan memiliki standar nasional Indonesia (SNI).
Beberapa produk unggulan di Lombok Tengah memiliki peluang cukup besar untuk dikembangkan baik itu hasil olahan pangan, kerajinan dan hasil pertanian serta perikanan.
"Produk kita memiliki peluang untuk dikembangkan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Produk UMKM Lombok Tengah cukup baik dan telah dipasarkan dalam berbagai ajang yang telah dilaksanakan di Lombok Tengah seperti ajang MotoGP, WSBK dan kegiatan lainnya. Sehingga dengan adanya fasilitas sentral olahan pangan yang dibangun pemerintah ini bisa meningkatkan produksi Industri Kecil Menengah (IKM) maupun UMKM.
"Fasilitas ini harus dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas produk UMKM Lombok Tengah," katanya.
Beberapa produk unggulan Lombok Tengah di antaranya Tenun, Gerabah, Rotan, Ketak, Perak, Anyaman Bambu dan makanan olahan dari hasil pertanian maupun perkebunan.*
BSN mendukung peningkatan produk UMKM Lombok Tengah
Wakil Bupati Lombok Tengah, Provinsi NTB, HM Nursiah (baju merah) meresmikan pembangunan sentral olahan pangan di Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Jumat (03/05/2024). (ANTARA/Akhyar Rosidi)