Badung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberi contoh pemberdayaan perempuan dengan menempatkan mereka pada posisi strategis dalam lembaga yang ia pimpin.
Di sela-sela perhelatan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, ia mengatakan memberikan contoh langsung ini merupakan upaya agar lembaga lainnya memberi peluang kepada perempuan.
“Caranya mulai dengan memberi contoh, kami telah memberikan sebuah contoh kasus dan kementerian, lembaga, instansi, dan unit usaha bisa melihat hasil dari kepemimpinan perempuan yang ada di Kemenparekraf,” kata dia.
Dalam Konferensi Pariwisata PBB ke-2 itu, Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism Harry Hwang bahkan memuji strategi Kemenparekraf dalam hal kesetaraan gender.
Diketahui di tubuh Kemenparekraf, Sandiaga Uno dibantu oleh tujuh perempuan yang menempati posisi strategis seperti Angela Tanoesoedibjo selaku Wamenparekraf. Selain itu, Menparekraf memberi kesempatan perempuan menempati posisi Sekretaris Kemenparekraf, Deputi Kebijakan Strategis, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Deputi Bidang Industri dan Investasi, dan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf.
“Kami bisa tumbuh jauh di atas target, lebih inklusif, merangkul UMKM dan perempuan lebih banyak di sektor pariwisata, bisa lebih cepat pulih, lebih kuat dan ini berkat para perempuan hebat di Kemenparekraf,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Menparekraf beri penguatan literasi digital bagi santri
Baca juga: Kemenparekraf dukung pemulihan pariwisata di Lombok Barat
Hal ini yang hendak ia tularkan ke lembaga negara maupun usaha pariwisata lainnya, sebab mayoritas pekerja di sektor pariwisata diisi perempuan dengan angka 54,22 persen. Meski memberi kesempatan perempuan menduduki posisi pemimpin, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa penting untuk teguh terhadap sistem meritokrasi, yaitu melihat kemampuan mereka.
“Ini semua hasil perjuangan mereka, dan saya memberi ruang kesempatan dengan kriteria berintegritas, memiliki ilmu pengetahuan, dan punya energi, mereka semangat dan punya keahlian jadi komposisinya seperti ini,” kata dia.
Melihat hasil positif dari kerja-kerja perempuan sebagai pemimpin, ia bahkan berpikir tentang potensi kementerian tersebut dipimpin oleh perempuan suatu saat nanti.
Di sela-sela perhelatan The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, ia mengatakan memberikan contoh langsung ini merupakan upaya agar lembaga lainnya memberi peluang kepada perempuan.
“Caranya mulai dengan memberi contoh, kami telah memberikan sebuah contoh kasus dan kementerian, lembaga, instansi, dan unit usaha bisa melihat hasil dari kepemimpinan perempuan yang ada di Kemenparekraf,” kata dia.
Dalam Konferensi Pariwisata PBB ke-2 itu, Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism Harry Hwang bahkan memuji strategi Kemenparekraf dalam hal kesetaraan gender.
Diketahui di tubuh Kemenparekraf, Sandiaga Uno dibantu oleh tujuh perempuan yang menempati posisi strategis seperti Angela Tanoesoedibjo selaku Wamenparekraf. Selain itu, Menparekraf memberi kesempatan perempuan menempati posisi Sekretaris Kemenparekraf, Deputi Kebijakan Strategis, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan, Deputi Bidang Industri dan Investasi, dan Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf.
“Kami bisa tumbuh jauh di atas target, lebih inklusif, merangkul UMKM dan perempuan lebih banyak di sektor pariwisata, bisa lebih cepat pulih, lebih kuat dan ini berkat para perempuan hebat di Kemenparekraf,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Menparekraf beri penguatan literasi digital bagi santri
Baca juga: Kemenparekraf dukung pemulihan pariwisata di Lombok Barat
Hal ini yang hendak ia tularkan ke lembaga negara maupun usaha pariwisata lainnya, sebab mayoritas pekerja di sektor pariwisata diisi perempuan dengan angka 54,22 persen. Meski memberi kesempatan perempuan menduduki posisi pemimpin, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa penting untuk teguh terhadap sistem meritokrasi, yaitu melihat kemampuan mereka.
“Ini semua hasil perjuangan mereka, dan saya memberi ruang kesempatan dengan kriteria berintegritas, memiliki ilmu pengetahuan, dan punya energi, mereka semangat dan punya keahlian jadi komposisinya seperti ini,” kata dia.
Melihat hasil positif dari kerja-kerja perempuan sebagai pemimpin, ia bahkan berpikir tentang potensi kementerian tersebut dipimpin oleh perempuan suatu saat nanti.