Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Jajaran Polres Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkatkan patroli dalam rangka mendukung pengamanan peserta konferensi Internasional World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Provinsi Bali pada 18-25 Mei 2024.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin, mengatakan kegiatan patroli ini dilakukan untuk mengimbangi kegiatan WWF ke - 10 yang dipusatkan di Bali.
"Ada tiga wilayah yang dilibatkan dalam kegiatan WWF ke-10 2024, diantaranya selaku tuan rumah Bali, Jawa Timur dan NTB," katanya.
Baca juga: Program WASH UNICEF di NTB beri kontribusi untuk WWF
Dengan dilibatkan wilayah NTB dalam kegiatan ini tentunya keamanan khususnya di Kabupaten Lombok Tengah sebagai penunjang kegiatan WWF ke - 10 dengan adanya Bandara Lombok, tentunya akan terus ditingkatkan kegiatan pengamanan menjelang kegiatan internasional tersebut.
“Kita sebagai wilayah penunjang kegiatan ini akan terus berupaya maksimal menyukseskan kegiatan ini agar tetap berjalan aman dan lancar,” katanya.
Ia pun mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama menjaga kamtibmas khusus di wilayah hukum Polres Lombok Tengah guna menyukseskan kegiatan WWF ke - 10 di Nusa Dua Bali dapat berjalan dengan lancar dan aman.
"Mari kita sama-sama menjaga kamtibmas di Lombok Tengah untuk kemajuan kita bersama," katanya.
Baca juga: BNPT asesmen pelindungan PLTDG di Bali sukseskan WWF
Forum Air Dunia Ke-10 memiliki tema Air bagi Kesejahteraan Bersama (Water for Shared Prosperity) yang diterjemahkan ke dalam enam subtema, yakni air bagi manusia dan alam, keamanan air dan kesejahteraan, tata kelola pengurangan risiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, keuangan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan penemuan.
Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota Dewan Air Dunia mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air.
Ada tiga proses yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan, dan tematik.
Baca juga: Peran hutan bagi pemenuhan air di World Water Forum
Pertama, ruang diskusi antara pemangku kepentingan mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik.
Kedua, pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga lembaga nonprofit.
Terakhir adalah terkait dengan persoalan regional/kawasan. Forum akan membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika, dan Afrika.
Polres Lombok Tengah dukung pengamanan "World Water Forum" di Bali
Anggota Polres Lombok Tengah, Provinsi NTB saat melaksanakan patroli dalam rangka peningkatan pengamanan menjelang WWF di Bali (ANTARA/HO-Humas Polres Lombok Tengah)