Gianyar (ANTARA) - Penjaga gawang tim nasional putri Indonesia U-17, Gadhiza Asnanza sesalkan komunikasi antar pemain yang buruk menyusul kekalahan Indonesia atas Korea Selatan 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia U-17 2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis malam.
"Mungkin ya paling tepat (evaluasi di) komunikasi karena bingung mau jaga pemain yang mana, mau ambil siapa, satu atau dua orang yang ambil. Jadi komunikasi paling penting. Terus juga banyak bola-bola tembakan yang kita harus duel atau enggak ada yang duel," kata Gadhiza Asnanza seusai konferensi pers pertandingan, Kamis.
Menurut Gadhiza pola permainan Korea Selatan mampu membuat kesulitan dengan bermain melebar melalui sayap yang kerap melepaskan tendangan jarak jauh maupun melalui skill individu untuk menusuk ke dalam kotak penalti.
"Mereka pada banyak pola-pola tendangan jarak jauh terus berani main masuk ke dalam kotak penalti dari penyerang sayap kita juga kurang fokus dan kurang komunikasi," ujar Gadhiza.
Gadhiza mengungkapkan di ruang ganti selama jeda babak pertama, tim Garuda Pertiwi memberikan dukungan moral karena masih ada 45 menit yang tersisa di babak kedua.
Baca juga: Timnas putri Indonesia kalahkan Timor Leste 7-0pada Piala AFF U-19 2023
Baca juga: Indonesia targetkan lolos babak kedua Kualifikasi Piala Asia U-20 Putri
"Di ruang ganti, kita saling memberikan dukungan kayak ayo bangkit lagi masih bisa, masih ada 45 menit lagi untuk bangkit dan saling menguatkan mental juga. Terus kita juga harus banyak pukul kasih juga di belakang," ujar Gadhiza.
Kekalahan ini membuat Claudia Scheunemann dan kawan-kawan sudah dipastikan gugur dan tidak dapat melaju ke babak semifinal, karena secara hitung-hitungan Garuda Pertiwi sudah tidak memungkinkan mengejar peringkat kedua karena Korea Utara kini telah mengoleksi enam poin lalu disusul Korea Selatan dan Filipina yang sama-sama mengoleksi tiga poin.
"Mungkin ya paling tepat (evaluasi di) komunikasi karena bingung mau jaga pemain yang mana, mau ambil siapa, satu atau dua orang yang ambil. Jadi komunikasi paling penting. Terus juga banyak bola-bola tembakan yang kita harus duel atau enggak ada yang duel," kata Gadhiza Asnanza seusai konferensi pers pertandingan, Kamis.
Menurut Gadhiza pola permainan Korea Selatan mampu membuat kesulitan dengan bermain melebar melalui sayap yang kerap melepaskan tendangan jarak jauh maupun melalui skill individu untuk menusuk ke dalam kotak penalti.
"Mereka pada banyak pola-pola tendangan jarak jauh terus berani main masuk ke dalam kotak penalti dari penyerang sayap kita juga kurang fokus dan kurang komunikasi," ujar Gadhiza.
Gadhiza mengungkapkan di ruang ganti selama jeda babak pertama, tim Garuda Pertiwi memberikan dukungan moral karena masih ada 45 menit yang tersisa di babak kedua.
Baca juga: Timnas putri Indonesia kalahkan Timor Leste 7-0pada Piala AFF U-19 2023
Baca juga: Indonesia targetkan lolos babak kedua Kualifikasi Piala Asia U-20 Putri
"Di ruang ganti, kita saling memberikan dukungan kayak ayo bangkit lagi masih bisa, masih ada 45 menit lagi untuk bangkit dan saling menguatkan mental juga. Terus kita juga harus banyak pukul kasih juga di belakang," ujar Gadhiza.
Kekalahan ini membuat Claudia Scheunemann dan kawan-kawan sudah dipastikan gugur dan tidak dapat melaju ke babak semifinal, karena secara hitung-hitungan Garuda Pertiwi sudah tidak memungkinkan mengejar peringkat kedua karena Korea Utara kini telah mengoleksi enam poin lalu disusul Korea Selatan dan Filipina yang sama-sama mengoleksi tiga poin.