Mataram (ANTARA) - Sebanyak empat nama bakal calon bupati dengan hasil survei tertinggi untuk maju di Pilkada Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat 2024 versi Lembaga Survei Nusra Institute.

Direktur Survei Nusra Institute, Muhammad Roby Satriawan di Mataram, Selasa, mengatakan empat nama bakal calon bupati itu merujuk hasil survei "top of mind calon bupati" dengan pertanyaan adalah jika hari ini diadakan pemilihan langsung Bupati Lombok Barat, siapakah yang akan dipilih (sebutkan nama, pertanyaan terbuka dan spontan).

"Hasilnya, adalah mantan Bupati Lombok Barat, Sumiatun berada posisi pertama dengan 15,9 persen," ujarnya.

Selanjutnya posisi kedua kata Roby, adalah Direktur BUMD Perusahaan Air Minum Giri Menang, Lalu Ahmad Zaini (LAZ) dengan 12,1 persen. Ketiga Wakil Ketua DPRD NTB Nauvar Furqony Farinduan (Farin) dengan 12,1 persen dan keempat Ketua DPRD Lombok Barat, Nurhidayah dengan 11,8 persen.

Setelah itu baru disusul Anggota DPRD NTB, TGH Mahali Fikri dengan 2,9 persen, istri mantan Bupati Lombok Barat Khaeratun Faozan Khalid 2,4 persen, Wakil Ketua DPRD Lombok Barat Nurul Adha 0,9 persen, Anggota DPRD Lombok Barat Indra Jaya Usman 0,8 persen.

Selanjutnya mantan Bupati Lombok Barat Faozan Khalid 0,4 persen, Anggota DPRD NTB Lalu Ismail 0,4 persen, Lalu Ivan Indaryadi 0,3 persen, Penjabat Sekda NTB Ibnu Salim 0,3 persen, Sekretaris DPRD NTB Surya Bahari 0,1 persen, Rahman Sahnan Putra 0,1 persen dan Imam Kafali dengan 0,1 persen. Sedangkan tidak menyebut nama 38,5 persen.

"Mantan Bupati Lombok Barat dua periode Faozan Khalid masih juga masuk di pilih oleh responden saat kami melakukan survei," terangnya.

Sementara itu, jika di simulasikan delapan nama dengan pertanyaan jika hari ini diadakan pemilihan langsung Bupati Lombok Barat diikuti oleh delapan orang calon berikut, siapakah yang akan dipilih. Tetap Sumiatun berada posisi pertama dengan hasil survei 17,6 persen. Kedua Lalu Ahmad Zaini 14,8 persen. Ketiga Nauvar Furqony Farinduan (Farin) dengan 14,6 persen.

Selanjutnya di posisi keempat Nurhidayah 13,5 persen, kelima TGH Mahali Fikri dengan 5,5 persen. Di posisi keenam ada Indra Jaya Usman (IJU) 1,3 persen. Posisi ketujuh Nurul Adha dengan 1,1 persen dan Ibnu Salim 0,8 persen. Sementara tidak memilih atau golput 0,4 persen dan masih ragu-ragu belum memutuskan pilihan mencapai 30,5 persen.

"Jadi swing voter-nya masih tinggi sehingga masih ada kesempatan lagi, apalagi masih ada waktu tiga bulan untuk menaikkan," ujarnya.

Roby mengatakan untuk tingkat popularitas dan tingkat kesukaan juga tetap masih yang tertinggi di tempati Sumiatun 41,9 persen, LAZ 36,6 persen, Farin 34,6 persen, Nurhidayah 31,3 persen, TGH Mahali Fikri 17,5 persen, Khaeratun Faozan Khalid 16,9 persen.

Kemudian Nurul Adha 11,0 persen. Lalu Ivan Indaryadi dengan 9,3 persen. Indra Jaya Usman 8,3 persen. Ibnu Salim 4,5 persen, Imam Kafali 4,1 persen. Surya Bahari 2,5 persen dan Rahman Sahnan Putra 2,0 persen.

Ia menjelaskan survei ini dilakukan pada tanggal 27 April sampai dengan 1 Mei 2024. Dengan teknik pengambilan sampel, yakni melihat daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 517.828 pemilih.

"Sementara jumlah sampel 800 orang dan margin of eror 3,53 persen. Rancangan sampel yang digunakan dalam survei ini adalah rancangan sampel beberapa tahap (multistage random sampling)," katanya.


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024