Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), segera melakukan uji coba pengoperasian Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Sandubaya sebagai pusat pengolahan sampah.

"Uji coba ini kami targetkan mulai akhir Mei 2024, untuk mengetahui berbagai mesin dan peralatan pengolahan sampah beroperasi secara sempurna," kata Kepala Bidang (Kabid) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Vidi Partisan Yuris Gamanjaya di Mataram, Kamis.

Untuk melakukan kegiatan uji coba pengolahan sampah di TPST modern pada akhir Mei 2024, kata dia, saat ini sedang dilakukan persiapan pemasangan berbagai fasilitas pengolah sampah dengan pendekatan teknologi.

"Baik itu mesin pemilah sampah, mesin pencacah, alat pengolah sampah plastik, persiapan pengembangan maggot, dan lainnya," kata Vidi usai mendampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri melakukan peninjauan persiapan uji coba operasional TPST modern Sandubaya.

Dikatakan, proses pembangunan fisik TPST moden Sandubaya dari bantuan pemerintah pusat sebesar Rp19,9 miliar lebih tersebut saat ini sudah mencapai 90 persen lebih, sisanya tinggal dilakukan pemantapan terhadap berbagai mesin pengolah sampah. Setelah itu diuji coba selama dua bulan untuk mengetahui sejauh mana mesin dan peralatan pengolah sampah bisa beroperasi

"Jadi proses pembangunan TPST modern yang dimulai bulan Oktober 2023, selesai sesuai target yang ditetapkan yakni Mei 2024," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram siapkan pelatihan pengelola TPST modern Sandubaya

Selama dua bulan itu akan dijadikan acuan evaluasi ketika ada masalah atau kendala baik secara teknis maupun non teknis selama proses pengolahan sampah. Setelah semua tidak ada masalah, barulah bangunan dan peralatan tersebut akan diserahterimakan oleh pemerintah pusat ke Kota Mataram.

"Jadi tergantung kita, kalau selama uji coba tidak ada kendala, serah terima bisa dilakukan awal atau pertengahan Juni 2024. Tidak mesti tunggu dua bulan," katanya.

Dalam konsepnya, TPST modern ini akan mengakomodasi sampah di dua kecamatan yakni Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya, dengan volume sampah dari dua kecamatan itu mencapai sekitar 40-50 ton per hari.

Sementara volume sampah di Kota Mataram secara keseluruhan di enam kecamatan saat ini tercatat 240 ton per hari, dengan rincian 60 persen sampah organik, 30 persen plastik, sisanya berupa limbah kayu, diaper, kaca, dan sejenisnya.

Baca juga: TPST modern senilai Rp19,9 miliar di Mataram mulai dibangun

Namun sampah yang berhasil terangkat dan dibawa ke TPA sekitar 200 ton per hari. Tapi kini jumlahnya terus berkurang hingga mencapai sekitar 25 ton, sehingga sampah yang dibuang ke TPA sekitar 175-180 ton per hari.

Pengurangan volume sampah itu salah satunya dipicu karena program pilah sampah di tingkat lingkungan, yang dinilai efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Regional Kebon Kongok, Lombok Barat.

Sampah organik yang dipilah dari rumah tangga dan pemilihan di TPST bisa langsung diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair.

"Harapannya, dengan akan dimanfaatkannya TPST modern Sandubaya, bisa terus menekan sampah yang dibuang ke TPA," katanya.

Baca juga: Mataram tunggu pembangunan fisik TPST modern Sandubaya
 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024