Mataram (ANTARA) - Tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) menggelar pelatihan inovasi produk camilan lokal bagi pelaku industri rumah tangga Arrendi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sebagai upaya mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi daerah.
Tim yang diketuai Titin Windiasari, SE, MM, bersama anggota Sari Novida, SP, MSi, dan Baiq Inggar Linggar Weni, SP, M.Sc, menyelenggarakan program bertema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Produk Modern untuk Aneka Camilan Lokal".
Program tersebut didukung Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dan dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis, digital, serta manajemen usaha bagi ibu rumah tangga pelaku UMKM.
"Banyak usaha kecil punya potensi besar, tetapi terkendala pengetahuan teknis dan pemasaran. Pelatihan ini bertujuan mengubah keterbatasan itu menjadi kekuatan," kata Titin Windiasari.
Kegiatan dimulai dari pengenalan pemilihan bahan baku lokal seperti pisang, singkong, talas, dan ubi. Peserta belajar menilai kualitas bahan berdasarkan tekstur, kadar air, dan tingkat kematangan, sekaligus memahami rantai pasok sederhana untuk memperkuat kerja sama dengan petani lokal.
Baca juga: Unizar Mataram hadirkan akademisi Malaysia dalam kuliah umum perbankan syariah
Pada tahap produksi, pendamping memperkenalkan penggunaan alat pemotong otomatis, teknik perendaman, dan pelapisan bumbu alami untuk menjaga cita rasa.
Peserta kemudian mempraktikkan proses penggorengan dan pengeringan dengan teknologi tepat guna untuk menghasilkan produk renyah, higienis, dan tahan lama.
"Dulu saya kira makin kering makin bagus. Setelah belajar teknik suhu dan waktu, hasilnya lebih gurih dan warnanya tetap cantik," ujar Ibu Nurhayati, pelaku usaha keripik rumahan asal Sandubaya, Kota Mataram.
Pelatihan dilanjutkan dengan teknik pengemasan modern menggunakan sealer otomatis serta pembuatan label yang memuat komposisi, tanggal produksi, dan identitas usaha. Pendamping menekankan pentingnya membangun identitas merek yang mampu menarik pasar.
Baca juga: Bupati Lombok Tengah menjajaki beasiswa dokter dengan Unizar Mataram
Tim Pengabdian UNIZAR juga membekali peserta dengan keterampilan pemasaran digital. Peserta belajar memotret produk, membuat caption promosi, dan menggunakan Instagram, Facebook Marketplace, serta WhatsApp Business. Beberapa peserta mengaku langsung merasakan peningkatan penjualan.
"Awalnya saya tidak tahu cara jualan online. Sekarang saya sudah bisa membuat postingan dan respons pembeli cepat masuk," kata salah satu peserta.
Selain itu, peserta diperkenalkan pada aplikasi pencatatan keuangan seperti BukuKas dan Catatan Usaha untuk membantu pengelolaan transaksi dan stok secara lebih transparan.
Menurut Sari Novida, keberhasilan program terletak pada praktik langsung dan pendekatan berkelanjutan. Peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga perubahan pola pikir.
"Tujuan kami memastikan keterampilan ini terus digunakan setelah pelatihan," ucapnya.
Pelatihan ini menjadi bukti kontribusi perguruan tinggi dalam memperkuat UMKM melalui inovasi produk, teknologi tepat guna, dan literasi digital. Para ibu rumah tangga kini tidak hanya menjadi produsen camilan lokal, tetapi pelaku usaha kreatif yang siap bersaing di era digital.
Baca juga: Gelar Wisuda ke-72, Universitas Islam Al-Azhar lahirkan ratusan sarjana baru
