Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengusulkan penambahan kuota gas LPG bersubsidi 3 kilogram untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan 2024 di daerah setempat.
Kabag Protokol dan Komunikasi Setda Kabupaten Bima Suryadin melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Kamis mengatakan pada 2024 kuota LPG 3 kilogram sebesar 8.330 metrik ton atau lebih kurang 2.7 juta tabung.
"Jumlah ini masih belum memenuhi kuota permintaan yang diajukan sebesar 15.000 metrik ton atau lebih kurang sebanyak 5.9 juta tabung untuk kebutuhan warga," katanya.
Oleh karena itu, untuk menjamin ketersediaan pasokan LPG bersubsidi 3 kilogram tersebut, pemerintah daerah telah bersurat secara resmi kepada Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur Bali Nusa Tenggara, perihal ekstra penambahan penyaluran kuota gas LPG untuk hari libur nasional maupun libur keagamaan.
"Pertamina telah merealisasikan penambahan alokasi untuk Kabupaten Bima tanggal 9 Maret 2024 sebanyak 3.920 tabung," katanya.
Pada bulan Maret 2024 kembali diupayakan penambahan total alokasi kuota LPG 3 kilogram sebanyak 19.920 tabung. Kemudian bulan April 2024 pemerintah Kabupaten Bima juga telah mengupayakan kembali penambahan alokasi gas LPG 3 kilogram sebanyak 17.480 tabung.
"Untuk memaksimalkan penyaluran distribusi gas LPG 3 kilogram pemerintah Kabupaten Bima dan Pertamina tetap mengawal penyaluran LPG 3 kilogram agar tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan hasil pengawasan langsung dikoordinasikan dengan SR (Sales Region) Pertamina untuk ditindaklanjuti terkait temuan lapangan adanya pelanggaran yang dilakukan pangkalan terhadap Harga Acuan Tertinggi (HET) LPG bersubsidi 3 kilogram untuk diberikan teguran dan sanksi sesuai ketentuan.
"Jika ada yang melakukan pelanggaran, para penyalur gas LPG tersebut akan diberikan sanksi sesuai aturan," katanya.