Jakarta (ANTARA) - Direktur Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 Aan Mansyur menegaskan komitmennya terhadap hak asasi manusia, antikorupsi, inklusivitas, kesetaraan gender, dan keberlanjutan.
"MIWF dikerjakan secara independen, menjunjung HAM, bersifat antikorupsi, inklusif, dijalankan sebagai kegiatan nir-sampah dan rendah karbon, dan mendeklarasikan diri sebagai festival yang menentang all male panel," kata Aan Mansyur di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Aan Mansyur mengatakan komitmen MIWF ini tercermin dalam berbagai program dan kegiatan yang digelar festival tersebut. MIWF secara aktif mendorong diskusi dan kegiatan yang mengangkat isu-isu HAM dan antikorupsi, serta menggandeng berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sejalan.
Aan Mansyur berharap MIWF dapat tumbuh menjadi platform penting bagi penulis, aktivis literasi, pelaku industri buku, pemikir, penggerak sosial, komunitas interdisipliner, akademisi, dan pelaku kebudayaan untuk bertukar pikiran dan pengalaman.
MIWF menjadi festival literasi pertama di kawasan timur Indonesia yang konsisten menjalankan festival literasi sejak 2011 hingga kini.
"MIWF membuktikan diri sebagai festival literasi yang berkelanjutan dan berhasil mendorong gairah kegiatan literasi dan sastra di kawasan Indonesia timur," katanya.
Menurut dia, walaupun MIWF digelar di Makassar, namun pemangku kebijakan yang terlibat termasuk peserta, penulis, penerbit buku, dan komunitas literasi menjangkau daerah lainnya di luar Makassar termasuk dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daerah lainnya di kawasan Indonesia timur, serta dalam wilayah Asia, Eropa, dan Australia.
Sementara Ketua Tim Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Bobby Fernandes mengatakan pemerintah sangat mendukung festival ini.
"MIWF ini adalah salah satu praktik baik yang harus dikuatkan oleh pemerintah," katanya.
Bobby Fernandes berharap melalui MIWF, muncul talenta-talenta muda berpotensi di bidang seni budaya.
"Lewat MIWF, kita berharap bisa mapping talenta," katanya.
Baca juga: UIN Mataram gelar Literasi Festival
Baca juga: Kemendikbud Risti menekankan pentingnya literasi digital anak
Pada tahun ini, MIWF mengambil tema "Mothering", yang menyoroti pentingnya peran merawat dan mengasuh di tengah berbagai persoalan hidup. Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 digelar di Benteng Rotterdam, 23-26 Mei 2024.Festival literasi ini dapat diakses secara gratis dan terbuka untuk umum.
Sejumlah kegiatan di MIWF di antaranya panel diskusi dan workshop, pertunjukan teater, pemutaran film, peluncuran buku dan pembacaan, panggung utama festival, dan pameran. Dengan berbagai langkah ini, MIWF tidak hanya berusaha menjadi festival sastra yang unggul secara konten, tetapi juga menjadi pionir dalam pelaksanaan festival yang beretika dan berkelanjutan.
"MIWF dikerjakan secara independen, menjunjung HAM, bersifat antikorupsi, inklusif, dijalankan sebagai kegiatan nir-sampah dan rendah karbon, dan mendeklarasikan diri sebagai festival yang menentang all male panel," kata Aan Mansyur di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Aan Mansyur mengatakan komitmen MIWF ini tercermin dalam berbagai program dan kegiatan yang digelar festival tersebut. MIWF secara aktif mendorong diskusi dan kegiatan yang mengangkat isu-isu HAM dan antikorupsi, serta menggandeng berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sejalan.
Aan Mansyur berharap MIWF dapat tumbuh menjadi platform penting bagi penulis, aktivis literasi, pelaku industri buku, pemikir, penggerak sosial, komunitas interdisipliner, akademisi, dan pelaku kebudayaan untuk bertukar pikiran dan pengalaman.
MIWF menjadi festival literasi pertama di kawasan timur Indonesia yang konsisten menjalankan festival literasi sejak 2011 hingga kini.
"MIWF membuktikan diri sebagai festival literasi yang berkelanjutan dan berhasil mendorong gairah kegiatan literasi dan sastra di kawasan Indonesia timur," katanya.
Menurut dia, walaupun MIWF digelar di Makassar, namun pemangku kebijakan yang terlibat termasuk peserta, penulis, penerbit buku, dan komunitas literasi menjangkau daerah lainnya di luar Makassar termasuk dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daerah lainnya di kawasan Indonesia timur, serta dalam wilayah Asia, Eropa, dan Australia.
Sementara Ketua Tim Manajemen Talenta Nasional (MTN) Bidang Seni Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Bobby Fernandes mengatakan pemerintah sangat mendukung festival ini.
"MIWF ini adalah salah satu praktik baik yang harus dikuatkan oleh pemerintah," katanya.
Bobby Fernandes berharap melalui MIWF, muncul talenta-talenta muda berpotensi di bidang seni budaya.
"Lewat MIWF, kita berharap bisa mapping talenta," katanya.
Baca juga: UIN Mataram gelar Literasi Festival
Baca juga: Kemendikbud Risti menekankan pentingnya literasi digital anak
Pada tahun ini, MIWF mengambil tema "Mothering", yang menyoroti pentingnya peran merawat dan mengasuh di tengah berbagai persoalan hidup. Makassar International Writers Festival (MIWF) 2024 digelar di Benteng Rotterdam, 23-26 Mei 2024.Festival literasi ini dapat diakses secara gratis dan terbuka untuk umum.
Sejumlah kegiatan di MIWF di antaranya panel diskusi dan workshop, pertunjukan teater, pemutaran film, peluncuran buku dan pembacaan, panggung utama festival, dan pameran. Dengan berbagai langkah ini, MIWF tidak hanya berusaha menjadi festival sastra yang unggul secara konten, tetapi juga menjadi pionir dalam pelaksanaan festival yang beretika dan berkelanjutan.