Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Komisi IV DPR RI mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama BUMN di bidang pangan untuk membuka pasar ekspor ikan ke Swedia.
“Dari hasil kunjungan, kami dapati fakta bahwa pasokan ikan di sini (Swedia) kebanyakan berasal dari luar Swedia. Dengan begitu, Swedia menjadi salah satu potensi pasar yang cukup besar bagi BUMN dan para pelaku usaha perikanan Tanah Air. Kita dorong dan dukung terus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjajakinya,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kepala Bapanas Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi bersama rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Budhy Setyawan dan Budisatrio Djiwandono melakukan kunjungan kerja ke Swedia.
Kunjungan yang dilakukan turut membahas soal program yang dijalankan Pemerintah Swedia seperti pangan, pertanian, perikanan, kelautan hingga lingkungan hidup. Dalam kunjungan kerja di negara tersebut, Kepala Bapanas dan Komisi IV DPR RI bersama Parlemen Swedia turut meninjau fish and seafood market di Årsta.
Hasil dari kunjungan tersebut, Arief memperoleh fakta bahwa mayoritas pasokan ikan di Swedia yang dipasarkan berasal dari importasi, sehingga merupakan suatu kesempatan bagi Indonesia menjadi pemasok kebutuhan ikan ke negara tersebut.
Menurut Arief, Indonesia memiliki komoditas ikan andalan seperti tuna, cakalang, tongkol sampai gurita. Apalagi Indonesia sendiri merupakan produsen tuna terbesar di dunia.
“Tahun 2024 ini, KKP telah mencanangkan sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024, sehingga mari kita dukung dan bahu membahu membantu wujudkan penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global dengan pengelolaan tuna yang berkelanjutan,” ucap Arief.
Disadur dari data The International Trade Centre (ITC), kata Arief, pada 2023 Swedia mengimpor komoditas ikan jenis ikan segar atau dingin sampai 524 ribu ton, jenis daging ikan lainnya 135 ribu ton, dan ikan beku 48 ribu ton. Adapun negara yang menyuplai pasokan ikan ke Swedia antara lain Norwegia, Denmark, Belanda, China, dan Polandia.
Sementara menurut data KKP, jumlah produksi tuna Indonesia di 2022 mendekati sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna yang ada di dunia. Jumlah produksi Indonesia terus meningkat di 2023 dan mencapai 1,5 juta ton.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, pangsa pasar perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih tercatat memiliki rata-rata 1,1 persen dari total impor perikanan di Uni Eropa. Pada 2022, ekspor perikanan ke Uni Eropa tercatat senilai 378 juta dollar AS atau 6,05 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.
Baca juga: Bapanas minta semua pihak optimal serap produksi jagung
Baca juga: Bapanas minta Bulog maksimal serap gabah petani
Pada 2023, produksi perikanan Indonesia tercatat mencapai 24,74 juta ton, meliputi perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut.
Sementara dari Januari hingga November 2023, nilai ekspor perikanan berada di 5,6 miliar dollar AS dan masih belum mendekati target yang ditetapkan di angka 6,7 miliar dollar AS. Untuk target ekspor perikanan di 2024, Kemen KP mematok di 7,2 miliar dollar AS.