Lombok Timur (ANTARA) - Pimpinan Cabang Bank Negara Indonesia (BNI) Mataram Richat Dahlan menegaskan penyaluran dana CSR di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sesuai ketentuan yang ada.
"Penyaluran dana CSR sudah sesuai ketentuan, tidak ada kepentingan politik, suku, ras maupun lainnya," kata Richat saat menanggapi adanya aksi demo mahasiswa di kantor BNI Lombok Timur, Kamis.
Para pendemo tersebut sebelumnya menduga pihak BNI Lotim telah melakukan politisasi dana CSR, mendukung salah satu calon yang akan terjun dalam pilkada 2024.
Namun, Richat menegaskan bahwa pihaknya menyalurkan CSR sesuai regulasi yang ada tidak ada kaitannya dengan politik," tegasnya.
Pemimpin BNI Wilayah 08 Anak Agung Agustiya Novitayanti menambahkan, sebagai bank milik negara, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program CSR secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, dengan fokus pada pilar-pilar utama seperti pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Kegiatan CSR di Lombok Timur merupakan salah satu wujud komitmen BNI untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di daerah tersebut," ujarnya.
Menurutnya, dalam penyaluran program CSR, pihaknya memang senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat sipil. Meski demikian, kata dia, pihaknya memastikan bahwa program tersebut dilaksanakan secara independen dan tidak terikat oleh kepentingan politik atau pihak manapun.
"Kami memahami pentingnya menjaga netralitas dalam setiap kegiatan sosial yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa semua program CSR BNI dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan utama untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat tanpa mempertimbangkan latar belakang politik, suku, atau agama," ucapnya.
Untuk itu, Agustiya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam program ini. Dukungan dan kerja sama dari berbagai kalangan sangat penting bagi keberhasilan upaya kami dalam melaksanakan berbagai program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
"Penyaluran dana CSR sudah sesuai ketentuan, tidak ada kepentingan politik, suku, ras maupun lainnya," kata Richat saat menanggapi adanya aksi demo mahasiswa di kantor BNI Lombok Timur, Kamis.
Para pendemo tersebut sebelumnya menduga pihak BNI Lotim telah melakukan politisasi dana CSR, mendukung salah satu calon yang akan terjun dalam pilkada 2024.
Namun, Richat menegaskan bahwa pihaknya menyalurkan CSR sesuai regulasi yang ada tidak ada kaitannya dengan politik," tegasnya.
Pemimpin BNI Wilayah 08 Anak Agung Agustiya Novitayanti menambahkan, sebagai bank milik negara, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan program CSR secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, dengan fokus pada pilar-pilar utama seperti pendidikan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Kegiatan CSR di Lombok Timur merupakan salah satu wujud komitmen BNI untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di daerah tersebut," ujarnya.
Menurutnya, dalam penyaluran program CSR, pihaknya memang senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat sipil. Meski demikian, kata dia, pihaknya memastikan bahwa program tersebut dilaksanakan secara independen dan tidak terikat oleh kepentingan politik atau pihak manapun.
"Kami memahami pentingnya menjaga netralitas dalam setiap kegiatan sosial yang kami lakukan. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa semua program CSR BNI dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan utama untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat tanpa mempertimbangkan latar belakang politik, suku, atau agama," ucapnya.
Untuk itu, Agustiya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam program ini. Dukungan dan kerja sama dari berbagai kalangan sangat penting bagi keberhasilan upaya kami dalam melaksanakan berbagai program sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.