Surabaya (ANTARA) - Cara untuk mengetahui kondisi perkembangan pada janin hingga melihat apakah ada permasalahan terhadap kehamilan yakni dengan pemeriksaan Ultrasonografi atau USG. Nah, ada USG Fetomaternal yang bisa dilakukan orang tua dengan tujuan mendapatkan hasil pemeriksaan lebih detail.
USG Fetomaternal hanya dilakukan oleh dokter subspesialis fetomaternal yang memiliki gambaran yang sama dengan USG 4D. Namun, yang perlu diketahui yakni pemeriksaan fetomaternal ini akan dilakukan lebih menyeluruh dan lebih detail. USG Fetomaternal meliputi pemeriksaan kelainan genetic, masalah pembentukan organ, kelahiran premature, hingga risiko keguguran.
USG Fetomaternal perlu dlakukan untuk ibu hamil yang memiliki kehamilan risiko tinggi. Namun, bukan berarti yang tidak memiliki risiko tinggi tak bisa melakukan pemeriksaan USG Fetomaternal. Kehamilan dengan risiko tinggi antara lain hamil anak kembar, hamil dengan bayi Intrauterine Growth Restriction (IUGR), hingga memiliki penyakit infeksi HIV/TORCH.
National Hospital membuka layanan baru yakni USG Fetomaternal. Menjadi rumah sakit pertama yang memiliki layanan fetomaternal berteknologi canggih. USG Fetomaternal National Hospital dilengkapi dengan perangkat USG Voluson Expert 22. Di dalam USG Voluson Expert 22 ditunjang dengan tiga teknologi. Membantu pasien mendapatkan hasil USG lebih cepat, deteksi lebih jelas, hingga diagnosis pasien yang lebih baik.
Teknologi pertama yakni beamformer berbasis grafis dengan opsi pengguna yang bisa disesuaikan dan alat klinis yang didukung artificial intelligence yang membantu menjamin peningkatan konsistensi dalam pemeriksaan dokter.
Lalu, teknologi kedua menggabungkan arsitektur Lyric dari perusahaan ke dalam pernagkat ini. Hal itu untuk meningkatkan kekuatan pemrosesan yang lebih detail dan resolusi lebih tinggi. Supaya gambar 2D, 3D, dan 4D lebih baik.
Kemudian teknologi ketiga adalah SonoLyst yang ditenagai AI pada perangkat terbaru tersebut di National Hospital. Teknologi itu bisa mengidentifikasi anatomi janin dengan anotasi dan pengukuran sesuai pemindaian tunggal.
Dokter Fransiscus Octavius Hari Prasetyadi SpOG Subspes KFM National Hospital mengatakan, USG Fetomaternal dibutuhkan pasien untuk melihat dan meninjau bagaimana perkembangan dari janin yang lebih akurat dan detail.
“USG Fetomaternal dengan AI ini tidak masalah dan tidak menimbulkan efek terhadap janin. Bisa dilakukan tiap waktu tidak ada batasan,” jelasnya di National Hospital Surabaya.
USG Fetomaternal hanya dilakukan oleh dokter subspesialis fetomaternal yang memiliki gambaran yang sama dengan USG 4D. Namun, yang perlu diketahui yakni pemeriksaan fetomaternal ini akan dilakukan lebih menyeluruh dan lebih detail. USG Fetomaternal meliputi pemeriksaan kelainan genetic, masalah pembentukan organ, kelahiran premature, hingga risiko keguguran.
USG Fetomaternal perlu dlakukan untuk ibu hamil yang memiliki kehamilan risiko tinggi. Namun, bukan berarti yang tidak memiliki risiko tinggi tak bisa melakukan pemeriksaan USG Fetomaternal. Kehamilan dengan risiko tinggi antara lain hamil anak kembar, hamil dengan bayi Intrauterine Growth Restriction (IUGR), hingga memiliki penyakit infeksi HIV/TORCH.
National Hospital membuka layanan baru yakni USG Fetomaternal. Menjadi rumah sakit pertama yang memiliki layanan fetomaternal berteknologi canggih. USG Fetomaternal National Hospital dilengkapi dengan perangkat USG Voluson Expert 22. Di dalam USG Voluson Expert 22 ditunjang dengan tiga teknologi. Membantu pasien mendapatkan hasil USG lebih cepat, deteksi lebih jelas, hingga diagnosis pasien yang lebih baik.
Teknologi pertama yakni beamformer berbasis grafis dengan opsi pengguna yang bisa disesuaikan dan alat klinis yang didukung artificial intelligence yang membantu menjamin peningkatan konsistensi dalam pemeriksaan dokter.
Lalu, teknologi kedua menggabungkan arsitektur Lyric dari perusahaan ke dalam pernagkat ini. Hal itu untuk meningkatkan kekuatan pemrosesan yang lebih detail dan resolusi lebih tinggi. Supaya gambar 2D, 3D, dan 4D lebih baik.
Kemudian teknologi ketiga adalah SonoLyst yang ditenagai AI pada perangkat terbaru tersebut di National Hospital. Teknologi itu bisa mengidentifikasi anatomi janin dengan anotasi dan pengukuran sesuai pemindaian tunggal.
Dokter Fransiscus Octavius Hari Prasetyadi SpOG Subspes KFM National Hospital mengatakan, USG Fetomaternal dibutuhkan pasien untuk melihat dan meninjau bagaimana perkembangan dari janin yang lebih akurat dan detail.
“USG Fetomaternal dengan AI ini tidak masalah dan tidak menimbulkan efek terhadap janin. Bisa dilakukan tiap waktu tidak ada batasan,” jelasnya di National Hospital Surabaya.