Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan hingga saat ini alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2024 sebesar Rp7 miliar masih utuh atau belum dimanfaatkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin, mengatakan anggaran BTT itu disiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga yang berpotensi mengganggu kesejahteraan masyarakat, seperti bencana alam, krisis kesehatan, dan keadaan darurat lainnya pada tahun 2024.
"Namun hingga semester pertama tahun 2024, anggaran BTT yang kami siapkan belum digunakan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram alokasikan BTT Rp7 miliar untuk cadangan dana darurat
Dalam pemanfaatan dana BTT, lanjutnya, memerlukan prosedur administrasi yang ketat dan harus berdasarkan situasi darurat yang jelas dan mendesak.
Karena dana ini akan digunakan sesuai kebutuhan, kata dia, terutama jika ada bencana atau keadaan darurat yang benar-benar memerlukan intervensi cepat dari pemerintah.
"Jika tidak, BTT tidak bisa dicairkan," katanya.
Lebih jauh Alwan mengatakan dana BTT yang disiapkan tahun 2024 berkurang dibandingkan tahun 2023 dengan alokasi anggaran Rp8 miliar, karena anggaran yang dialokasi di tahun sebelumnya tidak sepenuhnya digunakan, sehingga menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
Baca juga: Pemkot Mataram mengalokasikan Rp8 miliar untuk anggaran darurat bencana
Oleh karena itu, lanjutnya, dengan mengacu pada tahun lalu dan BTT belum digunakan sampai semester I tahun anggaran 2024, pihaknya berencana untuk mengurangi BTT pada APBD Perubahan dengan besaran yang masih dilakukan kajian dan pembahasan.
"Besaran pengurangan alokasi anggaran BTT masih kami bahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram," katanya.
Menurut Alwan, dengan masih utuh-nya dana BTT tahun ini menjadi satu indikasi hingga saat ini Kota Mataram belum mengalami kejadian-kejadian yang memerlukan penggunaan dana BTT tersebut. Misalnya, untuk penanggulangan bencana hingga penanganan penyakit.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan anggaran BTT program bansos kenaikan BBM
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan siap mengalokasikan dana BTT sebagai antisipasi bencana, baik aman maupun non-alam serta kondisi darurat lainnya yang tidak terduga.
"Karena, biasanya Kota Mataram terdampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang setiap akhir tahun hingga awal tahun berikutnya," kata Alwan Basri.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan dana BTT Rp10 miliar untuk vaksin COVID-19
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin, mengatakan anggaran BTT itu disiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga yang berpotensi mengganggu kesejahteraan masyarakat, seperti bencana alam, krisis kesehatan, dan keadaan darurat lainnya pada tahun 2024.
"Namun hingga semester pertama tahun 2024, anggaran BTT yang kami siapkan belum digunakan," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram alokasikan BTT Rp7 miliar untuk cadangan dana darurat
Dalam pemanfaatan dana BTT, lanjutnya, memerlukan prosedur administrasi yang ketat dan harus berdasarkan situasi darurat yang jelas dan mendesak.
Karena dana ini akan digunakan sesuai kebutuhan, kata dia, terutama jika ada bencana atau keadaan darurat yang benar-benar memerlukan intervensi cepat dari pemerintah.
"Jika tidak, BTT tidak bisa dicairkan," katanya.
Lebih jauh Alwan mengatakan dana BTT yang disiapkan tahun 2024 berkurang dibandingkan tahun 2023 dengan alokasi anggaran Rp8 miliar, karena anggaran yang dialokasi di tahun sebelumnya tidak sepenuhnya digunakan, sehingga menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
Baca juga: Pemkot Mataram mengalokasikan Rp8 miliar untuk anggaran darurat bencana
Oleh karena itu, lanjutnya, dengan mengacu pada tahun lalu dan BTT belum digunakan sampai semester I tahun anggaran 2024, pihaknya berencana untuk mengurangi BTT pada APBD Perubahan dengan besaran yang masih dilakukan kajian dan pembahasan.
"Besaran pengurangan alokasi anggaran BTT masih kami bahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram," katanya.
Menurut Alwan, dengan masih utuh-nya dana BTT tahun ini menjadi satu indikasi hingga saat ini Kota Mataram belum mengalami kejadian-kejadian yang memerlukan penggunaan dana BTT tersebut. Misalnya, untuk penanggulangan bencana hingga penanganan penyakit.
Baca juga: Pemkot Mataram siapkan anggaran BTT program bansos kenaikan BBM
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan siap mengalokasikan dana BTT sebagai antisipasi bencana, baik aman maupun non-alam serta kondisi darurat lainnya yang tidak terduga.
"Karena, biasanya Kota Mataram terdampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang setiap akhir tahun hingga awal tahun berikutnya," kata Alwan Basri.
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan dana BTT Rp10 miliar untuk vaksin COVID-19